Mantan gelandang Paul Scholes yakin akan sulit bagi Man Utd untuk mengalahkan tuan rumah Copenhagen di putaran keempat Grup A Liga Champions.
Jika Galatasaray gagal mengalahkan Bayern dan Man Utd mengalahkan Kopenhagen, "Setan Merah" akan finis di posisi kedua Grup A dan berhak menentukan langkah mereka sendiri. Namun, melihat performa mantan timnya, Scholes tidak yakin demikian. "Man Utd sangat beruntung bisa mengalahkan Kopenhagen di Old Trafford, jadi mereka akan menghadapi banyak kesulitan ketika harus bermain tandang di Denmark. Tim tuan rumah bisa menciptakan tekanan yang mengerikan dan Man Utd bisa kolaps."
Pada pertandingan sebelumnya, Man Utd membutuhkan gol dari bek tengah Harry Maguire, dan penyelamatan penalti dari kiper Andre Onana, untuk mengalahkan Copenhagen 1-0. Meskipun memiliki peringkat lebih tinggi dan bermain di kandang sendiri, "Setan Merah" memiliki lebih sedikit tembakan. Hari ini, Copenhagen akan kembali bermain di Stadion Parken, tempat mereka baru saja memenangkan tiga pertandingan berturut-turut.
Bek Diogo Dalot merayakan kemenangan dalam pertandingan antara Man Utd dan Copenhagen di Old Trafford, Manchester, Inggris, pada putaran ketiga Grup A Liga Champions pada malam 24 Oktober 2023. Foto: Reuters
Jika Galatasaray mengalahkan Bayern dan Man Utd tidak meraih tiga poin penuh melawan Kopenhagen, peluang tim asuhan Erik ten Hag untuk lolos sangat tipis. "Kalau saya harus bertaruh, saya rasa Man Utd tidak akan lolos dari babak penyisihan grup," tambah Scholes. "Kopenhagen tidak terlalu kuat, tetapi mereka terorganisir dengan baik. Tetapi jika mereka menang, Man Utd akan memiliki lebih banyak peluang untuk lolos."
Menurut prediksi Opta , Man Utd memiliki peluang 54% untuk menang melawan Copenhagen, 23% untuk seri, dan 21% untuk kalah. Peluang mereka untuk lolos adalah 46,85%, serupa dengan Galatasaray yang 46,73%, sementara Copenhagen hanya 6,51%. Bayern, dengan tiga kemenangan beruntun, memiliki peluang 99,91% untuk lolos.
Terakhir kali Man Utd tersingkir di babak penyisihan grup adalah pada musim 2020-21 di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjær, ketika mereka finis di belakang PSG dan Leipzig. Tim tersebut harus bermain di Liga Europa, di mana mereka mencapai final tetapi kalah adu penalti dari Villarreal.
Copenhagen adalah klub paling tradisional di Denmark, dengan 15 kejuaraan nasional, meskipun didirikan pada tahun 1992. Prestasi terbaik mereka di Eropa adalah mencapai babak 16 besar Liga Champions pada musim 2010-2011, tetapi kalah dari Chelsea.
Hoang An
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)