Menurut laporan Bank Negara (SBV) yang dikirimkan kepada Majelis Nasional , untuk bank-bank di bawah pengawasan khusus/lembaga-lembaga kredit lemah, pada tahun 2022, SBV melaporkan kepada otoritas yang berwenang rencana restrukturisasi untuk bank-bank di bawah pengawasan khusus dan rencana penanganan khusus untuk setiap bank.
Bank-bank ini termasuk Construction Bank (CBBank), Ocean Bank, Global Petroleum Bank (GP Bank) dan DongA Bank (DongABank).
Sampai saat ini, Pemerintah telah mengeluarkan Resolusi yang memutuskan kebijakan transfer wajib 2 bank pembelian wajib.
Bank Negara mengarahkan pihak-pihak terkait untuk melaksanakan prosedur yang ditentukan dalam Undang-Undang tentang Lembaga Kredit (yang telah diubah dan ditambah) untuk menyerahkan kepada Pemerintah guna mendapatkan persetujuan mengenai rencana transfer wajib bagi kedua bank dan menyelesaikan rencana tersebut dan menyerahkan kepada Pemerintah untuk mendapatkan keputusan mengenai kebijakan transfer wajib bagi bank pembelian wajib yang tersisa.
Bank Negara juga dengan tegas mengarahkan perbankan agar menggunakan jasa konsultan untuk menentukan nilai perusahaan dan berkoordinasi dengan konsultan untuk menentukan nilai perusahaan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Selama ini, lembaga konsultan penilaian telah menerbitkan sertifikat penilaian dan Bank Negara telah mengirimkannya ke Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit terhadap hasilnya.
Bank Saham Gabungan Komersial Saigon (SCB) telah ditempatkan di bawah pengawasan khusus sejak Oktober 2022. Bank Negara Vietnam telah berkoordinasi dengan kementerian dan cabang untuk menerapkan solusi guna memastikan keamanan sistem perbankan dan melindungi hak serta kepentingan deposan.
Bersamaan dengan itu, berdasarkan laporan penilaian menyeluruh atas situasi terkini dan usulan kebijakan restrukturisasi Bank Sentral dan Badan Pengawas Khusus Bank Sentral, Bank Negara sedang mencari investor untuk turut serta dalam restrukturisasi Bank Sentral untuk disampaikan kepada Pemerintah guna dipertimbangkan dan diputuskan kebijakan restrukturisasi Bank Sentral sesuai ketentuan.
Bank Negara Vietnam menyatakan bahwa restrukturisasi lembaga kredit menghadapi banyak kesulitan karena berbagai alasan. Pencarian dan negosiasi bank umum yang memenuhi syarat untuk menerima transfer wajib (kapasitas keuangan, manajemen, dan pengalaman yang lemah dalam merestrukturisasi lembaga kredit) sulit dilakukan karena ketergantungan yang besar pada partisipasi sukarela bank umum dan perlunya waktu untuk meyakinkan pemegang saham, terutama pemegang saham utama dan pemegang saham strategis asing, agar setuju untuk berpartisipasi dalam transfer wajib.
Mekanisme kebijakan dan sumber daya keuangan untuk menangani lembaga kredit yang lemah secara umum dan untuk mengembangkan rencana transfer wajib bank pembelian wajib dan Bank Saham Gabungan Komersial Dong A khususnya masih memiliki banyak kekurangan, hambatan, dan prosedur yang panjang.
Koordinasi dan konsultasi dengan kementerian dan cabang terkait masih memakan waktu lama karena penanganan bank yang lemah rumit dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Di samping itu, kapasitas aparatur dan pegawai negeri sipil yang melaksanakan tugas pemeriksaan dan pengawasan masih terbatas karena tekanan beban kerja yang besar dan kompleks, dengan tuntutan perkembangan yang mendesak (melaksanakan tugas pemeriksaan dan pengawasan dalam rangka restrukturisasi bank-bank yang lemah).
Ke depannya, Bank Negara akan terus berkoordinasi erat dengan kementerian, lembaga, dan lembaga terkait untuk segera mengambil langkah-langkah penyelesaian guna menangani secara mendasar lembaga perkreditan yang masih lemah.
Melanjutkan penyelesaian Rancangan Undang-Undang Lembaga Perkreditan (perubahan) dengan fokus pada penanggulangan kekurangan, penyempurnaan mekanisme penanganan lembaga perkreditan yang lemah, peningkatan tata kelola dan kapasitas manajemen, khususnya manajemen risiko lembaga perkreditan, pembatasan dan pencegahan penyalahgunaan hak tata kelola, hak manajemen, dan hak pemegang saham untuk memanipulasi operasional perbankan demi keuntungan pribadi.
Bank penerima transfer wajib diarahkan untuk menyelesaikan rencana transfer wajib sesuai dengan ketentuan hukum dan instruksi otoritas yang berwenang, menyerahkannya kepada Pemerintah untuk disetujui dan dilaksanakan.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)