![]() |
Tanpa perlu terlalu jeli, para penggemar dapat dengan mudah melihat bahwa rumput di Stadion Rajamangala pada malam 3 Desember tidak terawat dengan baik. Setelah pertandingan pertama antara U-22 Vietnam dan Laos di Grup B, lapangan tampak penuh sesak untuk pertandingan kedua antara tuan rumah U-22 Thailand dan Timor-Leste. |
![]() ![]() ![]() ![]() |
Rumput di lapangan kurang menyatu, mudah robek oleh sepatu pemain setelah beberapa kali benturan biasa. Bagian tengah lapangan adalah tempat rumput paling rapuh, dengan banyak lubang besar, yang membahayakan dan meningkatkan risiko cedera. |
![]() |
Sebelumnya, akibat pertandingan U-22 Vietnam, lapangan sempat terdampak, sehingga menyulitkan para pemain. Setelah pertandingan pertama, panitia terpaksa mendatangkan kendaraan khusus dan tim perawatan rumput ke lapangan. |
![]() |
Sistem pencahayaan di lapangan juga bermasalah. Pada babak kedua pertandingan U-22 Vietnam, para pekerja harus memperbaiki sistem pencahayaan selama pertandingan. Lampu dinyalakan agak terlambat meskipun hari sudah gelap, sehingga memengaruhi jarak pandang di lapangan. |
![]() ![]() |
Sebelumnya, insiden paling menonjol pada hari pembukaan SEA Games adalah kerusakan sistem suara, yang menyebabkan musik tidak dapat diputar saat lagu kebangsaan tim U-22 Vietnam dan Laos dikumandangkan. Panitia Penyelenggara SEA Games kemudian mengeluarkan permintaan maaf resmi kepada kedua tim. |
![]() |
Namun, hasil kedua pertandingan tidak terlalu terpengaruh. Tim yang lebih kuat menang. U-22 Vietnam menang dengan susah payah 2-1. |
![]() ![]() |
Sementara itu, U22 Thailand menang 6-1, dengan jelas menunjukkan status mereka sebagai kandidat nomor satu untuk kejuaraan. |
Sumber: https://znews.vn/svd-quoc-gia-thai-lan-xuong-cap-chi-sau-hai-tran-sea-games-post1608305.html


















Komentar (0)