Pembakaran adalah reaksi kimia yang melepaskan energi dari sistem yang tidak stabil dengan ikatan kimia yang relatif lemah. Semua benda cenderung bergerak menuju energi yang lebih rendah dan lebih stabil, terutama molekul organik. Inilah sebabnya mengapa material seperti kayu dan kertas, yang terbuat dari selulosa—molekul yang terdiri dari ikatan lemah antara karbon, hidrogen, dan oksigen—rentan terbakar.
Kayu mudah terbakar, sedangkan logam tidak.
Kayu melepaskan energi dengan cara menangkap api.
Menurut ahli kimia Universitas Oregon, Carl Brozek, bahan bakar adalah segala sesuatu yang terbakar, dan bisa berupa apa pun yang terbuat dari bahan organik. Dalam hal ini, "organik" mengacu pada molekul yang terbuat dari ikatan yang utamanya terdiri dari karbon dan hidrogen, terkadang termasuk oksigen atau atom lain seperti fosfor atau nitrogen.
Bahan yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas terbuat dari selulosa, molekul yang mengandung ikatan antara karbon, hidrogen, dan oksigen. Ketika sesuatu terbakar, ia melepaskan banyak energi karena sistem berenergi tinggi yang tidak stabil diubah menjadi keadaan stabil berenergi rendah.
Ketika terbakar, api kuning akan muncul di sekitar tongkat.
Ketika kayu terbakar, selulosa di dalamnya diubah menjadi karbon dioksida dan uap air—keduanya merupakan molekul yang sangat stabil dengan ikatan yang kuat. Energi yang dilepaskan dalam reaksi kimia ini menyebabkan elektron dalam molekul udara di sekitarnya tereksitasi dan memancarkan cahaya. Inilah sebabnya kita melihat percikan kuning di sekitar kayu yang terbakar.
Alih-alih menghantarkan panas, kayu melepaskan energi yang diterimanya dengan cara menangkap api. Jika kita membuat kayu lebih baik dalam menyerap panas, kayu juga mungkin dapat menahan api saat terpapar api. Brozek mengatakan bahwa jika api dinyalakan di atas gelas kertas berisi air, gelas tersebut tidak akan terbakar karena air di dalamnya dapat menyerap panas.
Cara membuat api dari kayu
Bayangkan tersesat di hutan atau terdampar di pulau terpencil. Tanpa bantuan siapa pun, Anda harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut sendiri. Jika Anda secara tidak sengaja menemukan diri Anda dalam situasi seperti itu, membuat api sangatlah penting, membantu Anda tetap hangat, memasak makanan, merebus air, melawan hewan liar, menciptakan sinyal asap, dan banyak kegunaan lainnya.
Jika Anda tidak punya korek api atau korek api, buatlah api sendiri hanya dengan dua batang kayu kecil, salah satu cara tertua untuk membuat api. Yang Anda butuhkan hanyalah satu batang kayu panjang dan satu batang kayu pendek, pisau atau batu kecil bermata tajam, dan seikat tinder, yang bisa terbuat dari daun kering, batok kelapa, atau bahan mudah terbakar lainnya.
Ada banyak cara untuk membuat api, misalnya menggosokkan dua batu juga dapat menghasilkan api.
Langkah pertama adalah menggunakan pisau atau batu tajam untuk mengasah tongkat kayu panjang hingga rata, lalu buat alur kecil pada permukaan tersebut. Lanjutkan dengan memotong ujung tongkat kayu kecil hingga miring. Pasang tongkat kayu panjang agar Anda bisa duduk di atasnya. Kemudian, pegang tongkat kayu pendek erat-erat dengan kedua tangan, tekan terus-menerus, dan asah tongkat kayu panjang pada alur yang telah dibuat.
Kecepatan harus ditingkatkan hingga muncul asap dan serutan kayu mulai terbakar. Anda dapat berhenti dan dengan hati-hati memindahkan serutan kayu yang terbakar ke dalam bundel tinder yang telah disiapkan. Sekarang tiup bundel tinder dengan lembut hingga muncul api. Ingatlah bahwa bahan bakar, oksigen, dan panas adalah tiga elemen penting untuk menyalakan api. Saat api mulai muncul, Anda dapat meniup lebih keras dan menambahkan ranting kering agar api tetap menyala.
Tuyet Anh (Sumber: Sintesis)
Berguna
Emosi
Kreatif
Unik
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)