Rebirth menampilkan 20 lukisan mosaik yang terbuat dari bahan-bahan limbah: batu bata, keramik, botol… Setiap karya adalah kisah kebangkitan, di mana benda-benda yang tampaknya dibuang menjadi simbol ketekunan.
Seni dari pecahan-pecahan
Pelukis Ngo Quynh Lien berbagi: "Setiap karya bagaikan napas baru, yang dihidupkan kembali dari kepingan yang hancur. Seni membantu saya menemukan kekuatan, dan kekuatan adalah sumber cahaya bagi saya untuk terus berkarya."
Baginya, berkarya seni bukan sekadar perjalanan estetika, tetapi juga cara berdialog dengan pengalaman hidup. Sejak 2019, ia menggagas proyek "Lukisan Mosaik Desa Lien Mac", mengubah dinding-dinding tua berlumut menjadi lukisan keramik daur ulang, menyebarkan semangat pelestarian lingkungan dan kecintaan akan keindahan.

Karya Pink Bow menemukan pemiliknya tepat sebelum hari pembukaan pameran karya seniman Ngo Quynh Lien. Ia menyumbangkan seluruh hasil karyanya kepada Dana Asuransi Kesehatan Klub Perempuan Tangguh.
FOTO: NVCC
Pameran ini juga membuka ruang untuk menghubungkan seni dan komunitas, ketika banyak anggota Klub Perempuan Tangguh, yang telah berjuang melawan kanker, bergabung untuk berbagi kisah kebangkitan mereka. Selain itu, acara media untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara ini telah membantu banyak perempuan mendapatkan pengetahuan, pengalaman, dan tekad untuk memahami dan menjaga kesehatan mereka dengan baik.
Pameran Rebirth diselenggarakan oleh seniman Quynh Lien bekerja sama dengan Lien Vu Sculpture Joint Stock Company dan Resilient Women's Club (didirikan pada tahun 2014 oleh para wanita yang telah menjalani perawatan kanker payudara, sekarang memiliki 27 cabang dengan lebih dari 1.500 anggota di seluruh negeri, menyelenggarakan banyak kegiatan komunitas, mendukung pasien dan memberikan kartu asuransi kesehatan kepada yang membutuhkan).

Kelahiran kembali oleh seniman Ngo Quynh Lien
FOTO: NVCC
Rebirth dibuka hingga 15 November di Jalan Hoang Lien 22, Lien Mac, Hanoi .
Sumber: https://thanhnien.vn/tai-sinh-cau-chuyen-cua-20-buc-tranh-lam-tu-vat-lieu-phe-thai-18525102619321767.htm






Komentar (0)