Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam dianggap sebagai salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan pengguna ponsel pintar tercepat di dunia . Menurut laporan We Are Social dan Hootsuite, pada akhir tahun 2023, Vietnam akan memiliki lebih dari 70 juta pengguna ponsel pintar, yang mencakup sekitar 70% populasi.

Ditambah lagi dengan popularitas internet seluler, hal ini semakin mendongkrak penggunaan aplikasi belanja daring seluler.
Mobile Commerce (M-Commerce) adalah penggunaan perangkat genggam nirkabel seperti telepon seluler atau tablet untuk melakukan transaksi komersial daring, termasuk pembelian produk, perbankan daring, dan pembayaran tagihan.
Saat ini, semakin banyak bisnis di Vietnam yang menggunakan aplikasi perdagangan seluler untuk melayani aktivitas belanja pengguna. Misalnya, platform e-commerce besar seperti Shopee, Lazada, Tiki, dan TikTok telah berinvestasi besar dalam mengembangkan aplikasi seluler dengan antarmuka yang ramah pengguna dan beragam fitur praktis, yang memungkinkan pengguna untuk mencari produk, membandingkan harga, membaca ulasan, dan bertransaksi dengan mudah hanya dengan beberapa langkah di ponsel. Hal ini tidak hanya meningkatkan pengalaman berbelanja tetapi juga mendorong perkembangan perdagangan seluler.
Bagi bisnis, perdagangan seluler juga membuka peluang untuk menjangkau sejumlah besar pelanggan potensial melalui saluran media sosial, terutama kaum muda - kelompok dengan tingkat penggunaan telepon pintar dan internet seluler yang tinggi.
Hal ini membantu bisnis memiliki basis pelanggan yang efektif dan hemat biaya. Selain itu, perkembangan perdagangan seluler juga berkontribusi besar terhadap perkembangan ekonomi digital, sekaligus menciptakan banyak lapangan kerja, mendorong perkembangan industri pendukung, serta berkontribusi pada modernisasi ekonomi.
Perdagangan seluler benar-benar menjadi tren baru yang umum di Vietnam, membawa banyak manfaat dan peluang bagi konsumen dan bisnis. Namun, pasar ini juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan banyaknya bisnis besar dan kecil. Untuk memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh perdagangan seluler, bisnis harus menghadapi tantangan besar dalam hal keamanan dan infrastruktur teknis.
Agar dapat bertahan dan berkembang, bisnis perlu terus berinovasi, meningkatkan produk dan layanan, serta membangun strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, faktor teknis juga menjadi kendala dalam pengembangan perdagangan seluler. Keragaman sistem operasi (iOS, Android, Windows), keragaman perangkat seluler, serta perbedaan struktur dan antarmuka pengguna menuntut fleksibilitas dan pengetahuan teknis yang mendalam bagi bisnis.
Terakhir, keamanan dan privasi juga merupakan isu penting dalam perdagangan seluler. Kebocoran informasi pribadi dan serangan siber dapat menyebabkan kerugian serius bagi konsumen dan bisnis.
Oleh karena itu, bisnis dan platform e-commerce perlu berinvestasi dalam langkah-langkah keamanan dan mematuhi peraturan perlindungan data saat menerapkan aplikasi perdagangan seluler. Ke depannya, bisnis yang berfokus pada penerapan teknologi baru dan peningkatan pengalaman berbelanja akan terus mendorong perkembangan perdagangan seluler di Vietnam, menciptakan langkah berkelanjutan bagi ekonomi digital.
Sumber
Komentar (0)