Untuk terus melaksanakan secara tegas Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pengendalian Dampak Buruk Minuman Keras dan Bir serta memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian dampak buruk minuman keras dan bir pada masa Tahun Baru Imlek dan hari raya lainnya di tahun 2024, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan surat edaran kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten/Kotamadya untuk mengatur dan mengarahkan pelaksanaan beberapa ketentuan.
Sehubungan dengan itu, Kementerian Kesehatan meminta kepada Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengarahkan dan membina kegiatan penyuluhan, edukasi , dan komunikasi, serta menyelenggarakan program dan kegiatan komunikasi yang efektif, khususnya pada masa Tahun Baru Imlek, hari raya keagamaan, dan hari raya keagamaan tahun 2024, guna meningkatkan kewaspadaan dan mengubah perilaku masyarakat dalam rangka mencegah dan menanggulangi dampak negatif minuman beralkohol dan bir.
Berfokus pada propaganda tentang pencegahan dan pemberantasan dampak buruk alkohol dan bir terhadap kesehatan manusia, keluarga, dan masyarakat, guna menjamin keselamatan lalu lintas, ketertiban dan keamanan sosial; menyebarluaskan peraturan tentang perilaku terlarang;
Dampak buruk minuman beralkohol bagi anak di bawah umur 18 tahun; tidak boleh minum minuman beralkohol sebelum dan selama berkendara; tidak diperbolehkannya minum dan berjualan minuman beralkohol, serta mematuhi peraturan lain dalam Undang-Undang Pencegahan dan Pengendalian Dampak Buruk Minuman Beralkohol.
Berfokus pada propaganda tentang pencegahan efek buruk alkohol dan bir terhadap kesehatan manusia.
Pada saat yang sama, pahami secara menyeluruh, sebarkan, dan segera serta laksanakan sepenuhnya Undang-Undang dan dokumen hukum tentang pencegahan dan penanggulangan dampak buruk alkohol dan bir di daerah. Susun rencana dan susun anggaran daerah tahunan untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan dampak buruk alkohol dan bir.
Kementerian Kesehatan juga meminta kepada Komite Rakyat provinsi dan kota untuk mengarahkan departemen, cabang, unit dan daerah untuk memperkuat pekerjaan pencegahan dan penanggulangan efek berbahaya dari alkohol dan bir di wilayah tanggung jawabnya.
Terapkan secara efektif berbagai tindakan untuk menyaring, mendeteksi dini, dan melakukan intervensi guna mengurangi dampak buruk alkohol terhadap kesehatan; mencegah dan menanggulangi dampak buruk alkohol terhadap pekerja, pelajar, dan pengemudi; mencegah dan menanggulangi dampak buruk alkohol dalam produksi, perdagangan, periklanan, dan promosi alkohol serta bidang terkait lainnya.
Sekaligus, memperkuat pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan ketentuan Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pengendalian Dampak Buruk Minuman Keras dan Bir, terutama pada saat jam puncak, untuk menindak tegas pelanggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Baru-baru ini, banyak fasilitas medis di seluruh negeri telah menangani banyak kasus penyalahgunaan alkohol yang menyebabkan pendarahan gastrointestinal dan penyakit hati. Bahkan, terdapat kasus kecelakaan lalu lintas yang berkaitan dengan kadar alkohol dalam darah selama liburan .
[iklan_2]
Sumber






Komentar (0)