Memperkuat kerja sama Vietnam-UE dalam tata kelola pemerintahan, supremasi hukum, dan hak asasi manusia

Keterangan foto

Pertemuan kelima Subkomite Tata Kelola yang Baik, Supremasi Hukum, dan Hak Asasi Manusia dalam kerangka Komite Bersama Vietnam - Uni Eropa.

Pertemuan tersebut diketuai bersama oleh Bapak Nguyen Huu Huyen, Direktur Departemen Kerja Sama Internasional, Kementerian Kehakiman dan Bapak Mario Ronconi, Direktur Asia Selatan dan Tenggara, Direktorat Jenderal Hubungan Luar Negeri, Komisi Eropa (UE).

Menurut Bapak Nguyen Huu Huyen, belakangan ini, Vietnam dan Uni Eropa telah melakukan banyak upaya terkoordinasi untuk mendorong kerja sama bilateral secara lebih mendalam dan praktis, yang memenuhi kepentingan kedua belah pihak. Program dan proyek kerja sama yang patut dicatat antara lain: Pembangunan berkelanjutan, respons perubahan iklim, penguatan hukum dan keadilan di Vietnam tahap II, serta kelanjutan pelaksanaan Proyek Penguatan Hukum dan Keadilan di Vietnam tahap II (EU JULE II)...

"Kerja sama hukum dan peradilan antara Vietnam dan Uni Eropa juga semakin mendalam, mendukung Vietnam dalam melaksanakan tugas-tugas prioritas penyempurnaan hukum dan reformasi peradilan sebagaimana tercantum dalam Resolusi Partai Komunis Vietnam ," tegas Direktur Nguyen Huu Huyen.

Di pihak Uni Eropa, Bapak Mario Ronconi, Direktur Jenderal Asia Selatan dan Tenggara, Direktorat Jenderal Hubungan Luar Negeri, Komisi Eropa, menekankan pentingnya Pertemuan tersebut dalam konteks hubungan kerja sama yang semakin berkembang antara Vietnam dan Uni Eropa. Selain itu, pertukaran tingkat tinggi untuk meningkatkan hubungan Vietnam-Uni Eropa ke tingkat kemitraan strategis komprehensif berlangsung dengan lancar.

Kepala delegasi Uni Eropa juga sangat menghargai reformasi komprehensif Vietnam dalam hal kelembagaan, kebijakan, dan aparatur administratif, dan menegaskan bahwa ia akan terus bekerja sama erat dengan Vietnam untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan, perdamaian , dan stabilitas.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas sejumlah isu dalam agenda seperti: kerja sama dalam memajukan kesetaraan gender; migrasi, termasuk kerja sama di bidang pencegahan perdagangan manusia; kerja sama dalam pencegahan bencana; kerja sama dalam pelaksanaan rekomendasi Dewan Hak Asasi Manusia melalui mekanisme Tinjauan Berkala Universal (UPR) dan rekomendasi Komite Hak Asasi Manusia melalui mekanisme yang diatur dalam Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik (ICCPR).

Kedua pihak juga membahas pencapaian Vietnam dalam penerapan Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Hukuman Lain yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia (CAT); informasi terkini tentang hasil penyempurnaan sistem hukum dan reformasi peradilan Vietnam sejak Oktober 2024 hingga sekarang serta hasil penerapan program dan proyek kerja sama hukum dan peradilan dengan Uni Eropa; membahas dan mengusulkan sejumlah kegiatan kerja sama hukum dan peradilan antara kedua pihak di waktu mendatang...

Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka, jujur, dan bersahabat, dengan itikad baik dan rasa saling menghormati. Pihak Vietnam juga dengan tegas menyatakan sikapnya terhadap sejumlah komentar Uni Eropa yang tidak secara akurat mencerminkan situasi supremasi hukum dan hak asasi manusia di Vietnam. Kedua belah pihak sepakat bahwa pertemuan keenam Subkomite akan diselenggarakan di Brussel, Belgia, pada tahun 2026.

Sumber: https://baotintuc.vn/thoi-su/tang-cuong-hop-tac-viet-nam-eu-ve-quan-tri-phap-quyen-va-quyen-con-nguoi-20250930173408536.htm