Sebuah kapal induk AS berlabuh di pangkalan angkatan laut Korea Selatan pada tanggal 2 Maret untuk menegaskan kembali komitmen Washington dalam memperluas pencegahan, beberapa hari setelah Korea Utara menguji coba rudal jelajah.
Menurut Yonhap hari ini, mengutip pengumuman dari Angkatan Laut Korea Selatan, kehadiran kapal induk USS Carl Vinson dan gugus tugas tempur AS di pelabuhan Busan (Korea Selatan) bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas dan mengatur kegiatan persahabatan antara kedua angkatan laut. Ini adalah kapal induk AS pertama yang mengunjungi Korea Selatan sejak Juni 2024.
Kapal induk USS Carl Vinson tiba di pelabuhan angkatan laut di Busan, Korea Selatan pada tanggal 2 Maret 2025.
"Militer kami akan merespons dengan tegas setiap ancaman dari Korea Utara, dan aliansi Korea Selatan-AS akan mendukung perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan di kawasan melalui kerja sama yang erat," ujar Laksamana Muda Lee Nam-gyu, direktur pusat operasi maritim Armada Republik Korea.
Sementara itu, Panglima Pasukan AS Korea, Xavier Brunson, mengatakan: "Operasi kelompok penyerang kapal induk USS Carl Vinson menunjukkan komitmen kami untuk memperkuat pertahanan sekutu dan mitra kami serta memperkuat kemampuan tempur kami."
“Kunjungan ini, terutama bila dipadukan dengan pelatihan bersama yang realistis dan menyeluruh, akan meningkatkan interoperabilitas dan memastikan kedua belah pihak membangun kesiapan untuk mencegah konflik dan menjaga stabilitas di Republik Korea dan kawasan,” tambah Brunson.
Rudal Korea Utara meningkatkan akurasinya berkat pengalaman di Ukraina?
Sebelumnya, pada 28 Februari, Korea Utara mengumumkan telah menguji coba rudal jelajah strategis untuk menunjukkan kemampuan serangan balik dan kesiapan militernya menghadapi potensi operasi nuklir. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah berulang kali menekankan bahwa militer harus sepenuhnya siap menggunakan senjata nuklirnya.
Mengenai prospek meredakan ketegangan di Semenanjung Korea, Presiden AS Donald Trump pernah mengumumkan bahwa ia akan kembali mendekati Pemimpin Kim Jong-un untuk memulihkan diplomasi . Korea Utara belum menanggapi usulan Trump secara langsung.
AP mengutip para ahli yang mengatakan bahwa Tuan Kim mungkin tidak akan segera menerima tawaran Tuan Trump karena pemimpin AS tersebut saat ini sedang fokus pada penyelesaian konflik Rusia-Ukraina.
Selama masa jabatan presiden pertamanya (2017 - 2021), Tn. Trump bertemu Tn. Kim tiga kali untuk membahas masa depan program nuklir Korea Utara, tetapi pada akhirnya tidak ada terobosan.
[iklan_2]
Sumber: https://thanhnien.vn/tau-san-bay-my-toi-han-quoc-sau-khi-trieu-tien-phong-ten-lua-185250303104012141.htm
Komentar (0)