Pada malam tanggal 7 September, di kandang sendiri, tim Thailand memasuki pertandingan final Piala Raja 2025 dengan harapan tinggi. Namun, pelatih Masatada Ishii dan timnya tidak mampu memanfaatkan peluang di kandang sendiri dan harus menerima kekalahan 0-1 dari Irak.
Di babak pertama, pertandingan berjalan berimbang karena kedua tim menciptakan peluang namun gagal memanfaatkannya. Thailand mengandalkan mobilitas Supachok dan kreativitas Chanathip, sementara Irak memilih bermain rapat, menekan dengan gigih dari lini tengah.
Di babak kedua, drama mencapai klimaksnya. Pada menit ke-67, Thailand mengira mereka telah mencetak gol pembuka, tetapi VAR memutuskan offside.

Thailand (putih) kalah di kandang sendiri meski bermain dengan satu pemain lebih banyak
Hanya beberapa menit kemudian, Irak memberikan pukulan telak ketika Bayesh memberikan umpan silang akurat kepada Ali yang melompat tinggi dan menyundul bola melewati kiper Patiwat, mencetak satu-satunya gol pada menit ke-75.
Mencoba bangkit, Thailand terus menekan, tetapi membuang peluang. Yang paling disesalkan adalah tembakan Supachai yang melambung di atas mistar gawang pada menit ke-90+3.
Pertandingan semakin menegangkan ketika Irak harus bermain dengan 9 orang karena Putros (76') dan Ali (90+4') mendapat kartu merah.
Meski memiliki lebih banyak pemain, Thailand masih belum mampu menembus gawang lawan. Di penghujung 90 menit, Irak menang 1-0 dan dinobatkan sebagai juara Piala Raja 2025 di tanah Thailand. Bagi tim tuan rumah, kekalahan ini sangat disayangkan karena gawang mereka untuk mempertahankan takhta dibobol tepat di "tanah suci" Buriram.
Sumber: https://nld.com.vn/thai-lan-da-hon-2-nguoi-van-thua-iraq-o-chung-ket-kings-cup-196250907221635345.htm






Komentar (0)