Pada tanggal 21 Juli 2023, Komisi Sekuritas Negara (SSC) mengeluarkan keputusan untuk memberikan sanksi kepada Bapak Tran Viet Thang karena memanipulasi harga saham dua perusahaan, FRM dan ABR.
Menurut informasi dari Komisi Sekuritas Negara, Bapak Tran Viet Thang menggunakan rekening atas namanya sendiri dan rekening orang lain untuk berulang kali melakukan transaksi jual beli kedua saham yang disebutkan di atas guna menciptakan penawaran dan permintaan buatan serta memanipulasi harga saham.
Selama skema manipulasi harga saham, Bapak Thang secara ilegal memperoleh keuntungan sebesar 87,2 juta VND. Ia diperintahkan untuk mengembalikan keuntungan ilegal tersebut beserta denda sebesar 575 juta VND.
Mengenai dua saham yang terlibat dalam kasus di atas, FRM adalah kode saham dari Saigon Forestry Joint Stock Company, yang sebelumnya bernama Ho Chi Minh City Forestry Products Company. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1993 dengan kegiatan usaha utamanya adalah pengolahan kayu dan peternakan buaya. Per tanggal 22 Juli 2023, harga saham FRM tercatat sebesar VND 5.700 per saham.
Seorang individu didenda 575 juta VND karena memanipulasi harga saham FRM dan ABR (Foto: Dokumen yang Disediakan).
Hasil bisnis FRM untuk tahun 2022 menunjukkan pendapatan bersih hanya sebesar VND 33,7 miliar dan laba setelah pajak sebesar VND 6,3 miliar. Namun, jika hanya mempertimbangkan operasi bisnis intinya, perusahaan mengalami kerugian sebesar VND 6,7 miliar.
Sementara itu, saham ABR dari Vietnam Brand Investment Joint Stock Company, yang sebelumnya bernama Kien An Wood Processing Joint Stock Company, didirikan pada tahun 2012 dengan modal awal sekitar 1 miliar VND. Perusahaan mulai diperdagangkan di bursa saham pada tahun 2018. Hingga 22 Juli 2023, saham ABR diperdagangkan pada harga 13.700 VND per saham, meningkat 1,5 kali lipat dibandingkan awal tahun 2023.
Hasil bisnis ABR untuk kuartal kedua terbaru menunjukkan pendapatan bersih mencapai VND 19,9 miliar dan laba setelah pajak sebesar VND 15,4 miliar.
Sumber






Komentar (0)