Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah menyetujui perangkat yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk menghancurkan tumor di hati.
Alat penghancur tumor HistoSonics. Foto: Erica Bass
Alat yang disebut histotripsy ini tidak memerlukan jarum, pisau, atau obat-obatan dan dikembangkan oleh HistoSonics, sebuah perusahaan yang didirikan pada tahun 2009 oleh para insinyur dan dokter di Universitas Michigan, Popular Science melaporkan pada 15 Oktober. Keputusan untuk memberikan lisensi ini diambil setelah hasil serangkaian uji klinis menunjukkan bahwa alat tersebut dapat menghancurkan tumor hati secara efektif sekaligus aman bagi pasien. Saat ini, rumah sakit di AS dapat membeli alat tersebut dan menyediakan pilihan perawatan bagi pasien.
Mesin ini bekerja dengan mengarahkan pulsa ultrasound berenergi tinggi langsung ke tumor, menciptakan gugusan gelembung mikro di dalamnya. Saat gelembung terbentuk dan pecah, gelembung-gelembung tersebut memberikan tekanan pada sel dan jaringan di sekitarnya, menciptakan kondisi yang mengganggu struktur internal tumor, meninggalkan fragmen-fragmen yang tersebar yang kemudian dapat diproses oleh sistem kekebalan tubuh.
Setelah pasien dibius, kepala perawatan, yang tampak seperti kacamata realitas virtual, diletakkan di perut pasien. Dokter akan melihat melalui layar monitor untuk melihat dan menemukan tumor. Selanjutnya, gelombang ultrasonik akan dipancarkan. Prosedurnya cepat dan tanpa rasa sakit, dan waktu pemulihan setelah perawatan sangat singkat.
Kamera ganda juga memungkinkan dokter melihat gelombang suara yang diarahkan ke tumor tanpa perlu mengamati bagian tubuh lainnya. Lengan robotik ini menyingkirkan hambatan untuk menargetkan tumor dengan lebih baik. Dalam proses ini, sistem kekebalan tubuh pasien juga belajar mengenali sel tumor sebagai ancaman, mencegah infeksi ulang atau metastasis pada 80% tikus.
Hasilnya menggembirakan. Penggilingan jaringan telah digunakan dalam sejumlah uji praklinis untuk tumor di luar otak, termasuk kanker ginjal, payudara, pankreas, dan muskuloskeletal. Di luar tumor, teknik serupa yang disebut litotripsi juga memecah batu ginjal dengan menyakitkan hingga cukup kecil untuk keluar secara alami melalui tubuh.
An Khang (Menurut Popsci )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)