Dari daerah pinggiran sungai di Provinsi Ca Mau , keluarga Bapak Ly Tuyet Linh (lahir tahun 1953), seorang warga etnis Khmer yang juga seorang korban perang, memutuskan untuk pindah ke komune La Ngau, Distrik Tanh Linh, untuk memulai usaha pada tahun 2003. Tabungan yang mereka bawa hanya cukup untuk membeli tanah dan membangun rumah sementara untuk melindungi mereka dari hujan dan terik matahari. Kehidupan di sana sulit dan berat, dan keluarga tersebut termasuk di antara keluarga miskin di daerah tersebut. Namun, berkat model pemeliharaan babi hitam dan babi hutan hibrida, keluarga Bapak Linh telah berhasil keluar dari kemiskinan secara berkelanjutan.
Sambil mengurus babi hitam dan babi hutan hibrida untuk dijual di akhir tahun, Bapak Linh bercerita, "Ketika pertama kali datang ke kelurahan La Ngau untuk berbisnis, karena tidak punya modal, pasangan ini hanya mengandalkan memetik rebung, memetik jamur, menebang bambu, dan bekerja sebagai buruh tani. Melihat penduduk desa beternak babi hitam dengan mudah dan hasilnya memuaskan, beliau sangat ingin mengembangkan model beternak babi hitam. Berkat bantuan pemerintah daerah yang memberikan bantuan sebesar 5 juta VND kepada keluarganya, Bapak Linh membeli sepasang babi hitam untuk dicoba beternak. Babi-babi itu sehat dan tumbuh dengan cepat. Selanjutnya, keluarga ini berhasil meminjam 50 juta VND dari dana pinjaman untuk rumah tangga miskin. Dengan uang tersebut, keluarga ini membeli 2 ekor sapi indukan dan membeli lebih banyak babi hitam untuk dipelihara. Beternak babi dan sapi meningkatkan pendapatan mereka dan secara bertahap meringankan beban keluarga.
Berkat kerja keras dan tabungan, setiap tahun keluarga ini berinvestasi dengan membeli kebun kacang mete. Dari 5 hektar lahan perkebunan, kini luasnya telah meningkat menjadi 2 hektar kebun kacang mete. Di kandang yang ada, terdapat 6 induk babi betina hibrida liar dan babi hitam, 2 induk babi jantan, 15 ekor babi pedaging, dan banyak induk babi betina yang sedang bersiap melahirkan. Pada tahun 2022, keluarga ini memperoleh 50 juta VND dari penjualan anak babi liar hibrida dan babi hitam. Dengan modal yang terkumpul dan dukungan pemerintah sebesar 40 juta VND, pada tahun 2018, keluarga Bapak Linh telah membangun rumah yang kokoh senilai lebih dari 120 juta VND. Saat ini, kehidupan keluarganya stabil, anak-anaknya telah dewasa dan memiliki keluarga sendiri.
Baru-baru ini, setelah mengembalikan modal, keluarga Bapak Linh masih menerima pinjaman sebesar 50 juta VND dari Bank Kebijakan Sosial. Beliau terus menginvestasikan uang ini untuk beternak babi dan memperbaiki kebun jambu mete guna meningkatkan produktivitas dan pendapatan keluarga. Meskipun sudah tua, Bapak Linh masih mempertahankan model beternak babi hitam dan babi hutan hibrida. Setiap pasang babi hutan hibrida dijual sekitar 2 juta VND, dan anak babi hitam harganya lebih murah. Rata-rata, setiap tahun keluarga ini menghasilkan puluhan juta VND dari penjualan anak babi indukan, belum termasuk babi untuk pedaging.
Model pemeliharaan babi hitam dan babi hutan hibrida rumah tangga Bapak Ly Tuyet Linh di Kelurahan La Ngau, meskipun berskala kecil, cocok untuk kondisi dan bagi lansia seperti beliau. Yang penting, efisiensinya juga cukup tinggi. Dengan pengalamannya beternak babi, di akhir tahun ini, anak-anak babi akan dijual, dan pendapatannya akan menjamin perayaan Tet tradisional yang meriah dan hangat, ujar Bapak Linh.
Sumber
Komentar (0)