
Perdana Menteri menyetujui Nota Kesepahaman tentang kerja sama perdagangan beras Vietnam-Singapura.
Secara khusus, Keputusan tersebut menyetujui isi Nota Kesepahaman tentang kerja sama perdagangan beras antara Pemerintah Republik Sosialis Vietnam dan Pemerintah Republik Singapura (disebut sebagai Nota Kesepahaman).
Perdana Menteri memberikan kuasa kepada Menteri Perindustrian dan Perdagangan untuk menandatangani Nota Kesepahaman atas nama Pemerintah Vietnam dengan perwakilan resmi Republik Singapura. Kementerian Luar Negeri akan melaksanakan prosedur pemberian kuasa sebagaimana ditentukan.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani (25 Oktober 2025).
Kantor Perdagangan Vietnam di Singapura menyatakan bahwa omzet ekspor beras Vietnam ke Singapura telah meningkat secara stabil dalam beberapa tahun terakhir. Menurut statistik dari Otoritas Perusahaan Singapura, Vietnam saat ini merupakan pemasok beras terbesar ketiga ke Singapura, setelah India dan Thailand. Khususnya, dalam 6 bulan pertama tahun 2024, Vietnam merupakan eksportir beras terbesar ke pasar Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasokan dan kualitas beras Vietnam memenuhi kebutuhan dan standar ketat Singapura.
Di masa mendatang, dalam konteks dunia yang menghadapi banyak fluktuasi yang memengaruhi perekonomian, ketahanan pangan global dapat menjadi peluang bagi perusahaan-perusahaan Vietnam untuk meningkatkan ekspor. Perusahaan-perusahaan Vietnam perlu berfokus pada kegiatan promosi produk, meningkatkan kualitas dan desain, serta memanfaatkan peran Singapura sebagai titik transit untuk ekspor ke negara-negara lain.
Surat Salju
Sumber: https://baochinhphu.vn/thong-qua-noi-dung-ban-ghi-nho-hop-tac-thuong-mai-gao-viet-nam-singapore-102251025193253742.htm






Komentar (0)