Siswa laki-laki yang menyerang siswi NTNL (16 tahun) adalah NVGB (15 tahun). Keduanya sedang menempuh pendidikan kelas 10 di sebuah pusat pendidikan berkelanjutan yang berafiliasi dan memiliki tempat belajar di Sekolah Kejuruan Viet Duc.

Ruang kelas dan lorong tempat siswi B. melakukan tindak kekerasan terhadap siswi L. (Foto: Hoang Lam).
Berdasarkan laporan kedua siswa tersebut, serta hasil kerja sama mereka dengan partisipasi orang tua mereka, terungkap bahwa telah terjadi konflik antara B. dan L. sejak tahun ajaran sebelumnya. Baru-baru ini, kedua siswa tersebut saling berkirim pesan teks yang menantang satu sama lain.
Selama istirahat setelah periode kedua, pada tanggal 15 Oktober, siswa laki-laki B. pergi ke kelas siswa perempuan L. dan melakukan tindakan kekerasan terhadapnya.
"Pihak sekolah meminta NVGB dan NTNL, beserta siswa laki-laki tersebut, untuk merekam dan mengunggah klip tersebut di media sosial serta menulis kritik diri. Pihak sekolah juga memberikan waktu libur beberapa hari kepada para siswa untuk menstabilkan kondisi psikologis mereka, dan menugaskan orang tua mereka untuk mengawasi dan menyemangati mereka, agar mereka tidak tertekan oleh opini publik atau terprovokasi," ujar Bapak Tuan.
Menurut Tuan, polisi juga bekerja sama dengan para mahasiswa yang terlibat dalam insiden tersebut.
Seperti yang dilaporkan Dan Tri , pada tanggal 16 Oktober, sebuah klip berdurasi lebih dari 2 menit muncul di media sosial yang merekam insiden kekerasan yang terjadi di sebuah ruang kelas.
Dalam video tersebut, seorang siswi menjambak rambut seorang siswi, membenturkan wajahnya ke kursi, dan berulang kali memukul kepalanya. Banyak siswi lain berdiri di sekitar sambil menonton, berteriak, dan bersorak. Beberapa siswi menyebut korban sebagai "penjual sayur".
Siswa laki-laki itu memegang tangan siswa perempuan itu erat-erat dan memanggil teman-teman sekelasnya untuk datang dan mengambil gambar wajahnya dengan jelas.
Korban kemudian diseret dari kursi oleh siswa laki-laki dengan menarik rambutnya. Siswa perempuan tersebut melawan dan dipukul berulang kali di kepala dan wajah.
Tak berhenti di situ, siswi tersebut menyeret siswi tersebut ke lorong, melanjutkan perilaku kasarnya, mencekik lehernya, dan membenturkan kepalanya ke dinding. Siswi tersebut diseret ke dalam kelas dengan menjambak rambutnya, ditekan ke meja, sambil menjerit kesakitan karena kepalanya dipukul berulang kali.
Seluruh proses penyerangan pelajar laki-laki terhadap teman perempuannya ini mendapat dukungan dari teman-teman laki-lakinya.
Sumber: https://dantri.com.vn/giao-duc/thong-tin-moi-vu-nu-sinh-bi-hanh-hung-da-man-goi-la-con-ban-rau-20251017181413237.htm






Komentar (0)