Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mendesak diakhirinya konflik Rusia-Ukraina untuk menciptakan ruang bagi perundingan damai .
| Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban. (Sumber: Reuters) |
Pada 24 Juni, kantor berita TASS mengutip wawancara Perdana Menteri Orban dengan Grup Media Funke Jerman yang mengatakan: "Saya tidak tertarik pada kepentingan Kiev atau Moskow; pertama-tama, saya ingin konflik ini berakhir dan mekanisme gencatan senjata dibentuk."
Ia mendesak Presiden AS Joe Biden untuk meluncurkan inisiatif gencatan senjata, dengan mengatakan bahwa pimpinan Gedung Putih adalah "satu-satunya orang di dunia yang dapat membuat dua keputusan yang menentukan – ke Kiev dan Moskow."
"Kita harus menghentikan pembunuhan di garis depan. Kita membutuhkan ruang untuk bekerja guna menemukan jalan menuju perdamaian yang dapat diterima oleh kedua belah pihak dan Eropa. Pada akhirnya, inisiatif ini adalah tentang arsitektur keamanan Eropa yang baru agar kita dapat hidup bersama," tegas Perdana Menteri Hongaria.
Mencatat bahwa "tidak boleh ada ilusi: Rusia berbeda, sistem dan masyarakatnya tidak Eropa", kepala pemerintahan negara Eropa Tengah itu berkata: "Moskow dapat dan harus menjadi bagian dari sistem keamanan Eropa".
Hongaria adalah satu-satunya negara anggota Uni Eropa (UE) yang menentang blok tersebut mengalokasikan dana tambahan untuk bantuan militer ke Ukraina.
Pada 24 Juni, melalui Facebook, Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto menyinggung rencana para pemimpin Uni Eropa "untuk mengumumkan pasokan senjata senilai miliaran euro ke Ukraina", dengan menyatakan: "Jika sepersepuluh saja dari antusiasme ini diinvestasikan untuk mempromosikan perdamaian, akan ada jauh lebih sedikit kematian dan jauh lebih sedikit kehancuran saat ini."
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/thu-tuong-hungary-noi-khong-nen-ao-tuong-nga-khac-biet-de-cap-nguoi-duy-nhat-tren-the-gioi-lam-duoc-cu-chot-voi-moscow-va-kiev-276140.html






Komentar (0)