Pada sore hari tanggal 29 Oktober, Dr. Tran Do Nhan, Direktur Pusat Medis Duy Xuyen, mengatakan bahwa pada siang hari yang sama, pusat tersebut telah didukung dengan makanan, air minum, dan obat-obatan dasar, dan tidak lagi kekurangan seperti hari sebelumnya.
Menurut Dr. Nhan, sekitar pukul 19.00 tanggal 27 Oktober, banjir mulai menggenangi kampus pusat tersebut, dan jalan-jalan di sekitarnya terendam begitu dalam sehingga tidak dapat dilalui. Pusat tersebut juga mengalami pemadaman listrik dan harus beroperasi dengan generator. Karena mereka tidak dapat keluar rumah, anggota keluarga dan pasien untuk sementara kekurangan makanan dan air minum.

Banjir membanjiri kampus Pusat Medis Duy Xuyen (Foto disediakan oleh rumah sakit).
Dokter Nhan mengatakan bahwa dalam kondisi ini, pusat tersebut hanya menyediakan air minum, mie instan, sosis... dan tidak dapat memasak nasi atau bubur untuk melayani lebih dari 200 pasien dan keluarga mereka.
Dalam kondisi terdampak banjir, menurut Dr. Nhan, unit tersebut berupaya untuk fokus merawat pasien. Sejak 27 Oktober, belum ada pasien kritis yang dipindahkan ke tingkat yang lebih tinggi. Jika perlu, kami juga akan menggunakan kano untuk membawa pasien keluar,” ujar Dr. Nhan.

Staf pusat mendistribusikan makanan langsung kepada pasien dan keluarga mereka (Foto disediakan oleh rumah sakit).
Hingga siang hari tanggal 29 Oktober, banyak dermawan dan otoritas telah menyediakan makanan pokok, beras, dan air untuk melayani lebih dari 200 pasien dan keluarga mereka.
Wilayah Militer 5 juga membawa bensin untuk menjalankan generator guna melayani perawatan pasien.
Pada sore hari tanggal 29 Oktober, Bapak Nguyen Van Khanh, Ketua Komite Rakyat Komune Nam Phuoc, mengatakan bahwa saat ini kebutuhan dasar Pusat Medis Duy Xuyen telah terpenuhi, bensin untuk generator tersedia sepenuhnya, makanan dan air minum juga telah dibawa oleh para donatur dan tenaga fungsional.
Bapak Khanh mengatakan bahwa pada tanggal 28 Oktober, makanan dan air minum tidak terkirim tepat waktu karena wilayah tersebut terendam banjir, banyak tempat terisolasi, dan pasukan tidak dapat mengirimkannya tepat waktu.
"Memanfaatkan situasi ini, beberapa situs web mengunggah informasi palsu, yang menyebabkan kebingungan di antara masyarakat di tempat lain. Pemerintah daerah akan bekerja sama dengan perwakilan situs web tersebut untuk memperbaiki situasi ini," ujar Bapak Khanh.
Sumber: https://dantri.com.vn/suc-khoe/thuc-hu-hon-200-benh-nhan-nguoi-than-bi-co-lap-trong-benh-vien-3-ngay-20251029173153689.htm






Komentar (0)