
Menyatakan kegembiraannya atas perkembangan Kemitraan Strategis Vietnam-Indonesia yang pesat dan efektif di segala bidang, kedua pemimpin sepakat pada arah utama untuk terus meningkatkan hubungan bilateral di waktu mendatang, khususnya dalam rangka merayakan 10 tahun Kemitraan Strategis dan menjelang peringatan 70 tahun hubungan diplomatik pada tahun 2025.
Sehubungan dengan itu, kedua belah pihak akan menggalakkan pertukaran delegasi, kontak tingkat tinggi dan kontak semua tingkat, saluran Partai dan Negara, pertukaran antarmasyarakat, terus menggalakkan saluran kerja sama parlemen dan hubungan kerja sama antara daerah kedua negara.
Pada pertemuan tersebut, Ketua DPR Puan Maharani menyambut hangat dan sangat menghargai arti penting kunjungan resmi pertama Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue ke Indonesia, yang juga merupakan kunjungan pertama Ketua Majelis Nasional Vietnam ke Indonesia dalam 13 tahun.

Kunjungan tersebut dilaksanakan bertepatan dengan peringatan 10 tahun Kemitraan Strategis Vietnam-Indonesia (2013-2023), dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan persahabatan tradisional dan kemitraan strategis, termasuk kerja sama parlemen antara kedua negara, yang semakin mendalam dan substansial.
Ketua DPR RI menegaskan bahwa Vietnam merupakan mitra strategis penting Indonesia di kawasan.
Sementara itu, Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dan ramah tersebut serta dengan hormat menyampaikan salam dan harapan kesehatan kepada Ketua DPR RI dari Sekretaris Jenderal Nguyen Phu Trong, Presiden Vo Van Thuong, dan Perdana Menteri Pham Minh Chinh.
Ketua Majelis Nasional mengucapkan selamat kepada DPR RI atas keberhasilan penyelenggaraan Forum Parlemen G20 (P20), sehingga berkontribusi dalam mendukung keberhasilan Indonesia dalam menjalankan perannya sebagai Ketua G20 pada tahun 2022; dan menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia akan berhasil mengemban peran sebagai Ketua ASEAN 2023 dan Ketua AIPA 2023.
Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue menekankan: Vietnam sangat mementingkan pengembangan kemitraan strategis dengan Indonesia dengan fondasi yang kokoh dari persahabatan tradisional yang dibangun oleh Presiden Ho Chi Minh dan Presiden Soekarno, dan dipupuk oleh generasi pemimpin dan rakyat kedua negara.
Kedua belah pihak sepakat untuk berupaya meningkatkan perdagangan dua arah hingga lebih dari 15 miliar USD di waktu mendatang dan menuju arah yang lebih seimbang, memfasilitasi perdagangan, mengurangi hambatan perdagangan, dan mempromosikan pengembangan rantai pasokan strategis baru, dengan memanfaatkan potensi dan kekuatan kedua belah pihak.
Ketua Majelis Nasional Vuong Dinh Hue mengusulkan agar Indonesia membuka pasarnya bagi produk pertanian Vietnam, terutama makanan dan buah-buahan halal (seperti leci, lengkeng, dll.), dan terus memfasilitasi dan mendorong perusahaan Vietnam untuk menjalankan produksi dan bisnis di Indonesia.
Kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan langkah-langkah guna mempromosikan dan memfasilitasi bisnis kedua negara guna mendiversifikasi bidang investasi dan kerja sama bisnis; berbagi pengalaman dalam pekerjaan legislatif, dan menciptakan koridor hukum sehingga kedua negara dapat bekerja sama di bidang global terkini, terutama transisi energi yang adil dan transformasi digital yang aman.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang penting lainnya, termasuk budaya, pendidikan, pariwisata, mempromosikan pertukaran antarmasyarakat, meningkatkan konektivitas melalui peningkatan frekuensi penerbangan komersial langsung, dan berharap untuk membuka rute penerbangan langsung antara Hanoi dan Jakarta.
Kedua pihak juga sepakat untuk memperkuat kerja sama maritim dan perikanan serta mendorong penyelesaian masalah terkait penangkapan ikan IUU.
Membahas isu-isu regional dan internasional, dalam konteks perkembangan yang kompleks dan tidak dapat diprediksi, kedua pemimpin sepakat untuk terus memperkuat konsultasi dan koordinasi yang erat antara kedua negara di forum-forum regional dan internasional.

Kedua belah pihak akan bekerja sama erat di forum parlemen multilateral seperti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AIPA), Persatuan Antar-Parlemen (IPU), dan Forum Parlemen Asia-Pasifik (APPF); mempromosikan solidaritas dan peran sentral ASEAN; dan saling mendukung pendirian mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi perhatian bersama.
Kedua pemimpin terus menegaskan pentingnya perdamaian, stabilitas, keselamatan, keamanan dan kebebasan navigasi di Laut Timur; bekerja sama untuk menjaga solidaritas dan sikap bersama ASEAN terhadap masalah Laut Timur; mendorong penerapan DOC dan berkoordinasi erat dalam merundingkan COC yang efektif dan efisien sesuai dengan hukum internasional dan UNCLOS 1982.
Pada kesempatan ini, Ketua Majelis Nasional dengan hormat mengundang Ketua DPR Puan Maharani untuk berkunjung ke Vietnam pada waktu yang tepat. Ketua DPR RI dengan senang hati menerima undangan tersebut.
Ketua DPR RI mengatakan akan mengirimkan delegasi untuk menghadiri Konferensi Global Anggota Parlemen Muda ke-9 yang diselenggarakan Majelis Nasional Vietnam September mendatang.
Di akhir perundingan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama antara kedua badan legislatif. Kedua pemimpin Majelis Nasional juga memimpin konferensi pers untuk mengumumkan hasil perundingan.
Sumber
Komentar (0)