Menurut Pusat Prakiraan Hidro-Meteorologi Nasional, pada pukul 04.00 tanggal 25 Oktober, pusat badai Tra Mi (badai No. 6) berada di sekitar 17,0 derajat Lintang Utara; 119,0 derajat Bujur Timur, di perairan timur Laut Timur Laut. Angin terkuat di dekat pusat badai berada pada level 9-10 (75-102 km/jam), dengan hembusan hingga level 12. Badai bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 10 km/jam.

dbqg_xtnd_20241025_0500.gif

Badan meteorologi memperkirakan bahwa dalam 24 hingga 72 jam ke depan, badai Tra Mi akan menguat dan berubah arah, khususnya sebagai berikut:

Perkiraan waktu Arah, kecepatan Lokasi Intensitas Zona bahaya Tingkat Risiko Bencana (Wilayah Terdampak)
Tanggal 26/04/10 Barat Laut, 10-15km/jam 17.7N-115.9E; di laut timur Laut Timur Laut; sekitar 490km timur kepulauan Hoang Sa Level 10-11, level 13 brengsek Lintang 15.0N-19.5N; Timur bujur 113.5E Level 3: Timur wilayah Laut Timur Laut
Tanggal 27/04/10 Barat, 15-20km/jam 17.5N-112.0E; di wilayah utara kepulauan Hoang Sa Level 11-12, level 14 brengsek Lintang 15.0N-20.5N; Timur bujur 109.0E Level 3: Wilayah Laut Timur Laut (termasuk wilayah kepulauan Hoang Sa)
04/28/10 Barat Daya, 10-15km/jam 16.5N-109.7E; di laut barat Laut Timur Laut; sekitar 230km barat kepulauan Hoang Sa Tingkat 10, tingkat 12 Lintang 14.0N-19.5N; Barat bujur 113.0E Level 3: Wilayah barat Laut Timur Laut (termasuk wilayah Kepulauan Paracel)

Badai No. 6 menyebabkan angin kencang dan gelombang besar di laut. Wilayah laut di sebelah timur Laut Timur Laut mengalami angin kencang pada level 7, kemudian meningkat ke level 8, di dekat pusat badai mencapai level 9-10 (75-102 km/jam), hembusan angin mencapai level 12, gelombang setinggi 5-7 m, dan di dekat pusat badai 7-9 m; laut sangat ganas.

Kapal yang beroperasi di wilayah berbahaya tersebut di atas rentan terhadap dampak badai, pusaran angin, angin kencang, dan gelombang besar.

Badai No. 6 kemungkinan akan menghadapi 'musuh' udara dingin, arah pergerakannya tidak biasa. Badai Tra Mi (Trami) telah memasuki Laut Timur, menjadi badai No. 6. Akibat dampak simultan udara dingin dan sirkulasi badai yang baru terbentuk di lepas pantai timur Filipina, arah pergerakan badai telah berubah secara tidak biasa.