Menurut Portal Informasi Pemerintah, Ketua Perusahaan Saham Gabungan Vietjet Aviation (VJC) Nguyen Thi Phuong Thao bertemu dengan mitra strategis dari berbagai belahan dunia di kediaman Presiden terpilih AS Donald Trump di Mar-a-Lago dalam acara "Friends of Vietnam Summit" yang berlangsung pada 9-11 Januari. Acara ini merupakan pertemuan bagi Vietjet dan unit-unit delegasi kerja dari Vietnam, yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama bilateral dan multilateral. Pada tahun 2017, dalam kunjungan resminya ke Vietnam, Presiden Donald Trump menyaksikan penandatanganan pesanan 100 pesawat 737 Max pertama antara Boeing dan Vietjet. Saat itu, Presiden Trump mengusulkan agar Vietjet memesan 100 pesawat lagi. Menindaklanjuti usulan ini, Vietjet meningkatkan jumlah pesanan menjadi 200 pesawat. Tahun ini, 2025, tahun pertama masa jabatan Presiden Trump, 14 pesawat 737 Max akan dikirimkan oleh Boeing kepada Vietjet. Miliarder Nguyen Thi Phuong Thao pernah menyambut Presiden Donald Trump untuk menghadiri Pekan APEC 2017 di Furama Resort miliknya di Da Nang. Saat itu, Presiden Trump menyampaikan pidato di hadapan lebih dari 4.000 pemimpin bisnis dan politisi terkemuka dari 20 negara.

Miliarder Nguyen Thi Phuong Thao bertemu dengan mitra strategis dari berbagai belahan dunia di Amerika Serikat pada 9-11 Januari. Foto: VJC

Sinyal apa yang datang dari pertemuan dengan mitra strategis di AS? Kedatangan Vietjet dan unit-unit delegasi Vietnam ke AS menjanjikan kesepakatan besar antara bisnis Vietnam dan AS. Saat ini, Vietjet memiliki perjanjian strategis dengan perusahaan-perusahaan terkemuka seperti Boeing, GE, CFM, Pratt & Whitney, Honeywell,... dengan nilai total hampir 50 miliar USD. Selain itu, kerja sama senilai sekitar 14 miliar USD juga sedang dibahas. Perjanjian-perjanjian ini secara langsung menciptakan hampir 500.000 lapangan kerja bagi rakyat Amerika. Selain itu, Vietjet juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka seperti Microsoft, Amazon Web Service, Apple, Google,... Maskapai ini juga sedang bernegosiasi dengan SpaceX milik miliarder Elon Musk dan sejumlah penyedia solusi teknologi internet pada pesawat untuk melayani armada ratusan pesawat, mempromosikan tenaga kerja berteknologi tinggi dan membuka era inovasi baru. Terlihat bahwa kesepakatan bernilai miliaran dolar yang dilakukan oleh miliarder Nguyen Thi Phuong Thao dan Vietjet telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan industri penerbangan domestik dan neraca perdagangan dengan AS. Selama bertahun-tahun, Vietnam memiliki surplus perdagangan yang besar dengan AS dan sering kali masuk dalam daftar pantauan. Kontrak pembelian pesawat atau kerja sama teknologi dapat membantu menyelaraskan perdagangan kedua belah pihak. Pada tahun 2024, total omzet perdagangan dua arah antara Vietnam dan AS mencapai lebih dari 132 miliar dolar AS. AS merupakan pasar ekspor terbesar Vietnam, dengan ekspor Vietnam ke AS mencapai hampir 119 miliar dolar AS, meningkat 23,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Produk-produk Vietnam semakin populer di AS. Perdagangan bilateral terus tumbuh pesat setelah kedua negara menjalin Kemitraan Strategis Komprehensif pada akhir tahun 2023. Namun, impor dari AS juga perlu ditanggapi dengan serius untuk mengurangi risiko tarif yang lebih tinggi. Saat ini, Vietnam menempati peringkat ketiga mitra dagang utama AS dalam hal surplus perdagangan, tepat di belakang Tiongkok dan Meksiko. Pemerintah Vietnam juga telah mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan kemungkinan pengenaan tarif yang lebih tinggi oleh Washington, termasuk langkah-langkah untuk mendorong impor dari AS dan memperluas pasar ekspor... Beberapa pakar berpendapat bahwa Vietnam perlu mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk meningkatkan penggunaan produk dan layanan AS berkualitas tinggi, baik untuk meningkatkan efisiensi maupun prospek ekonomi di negara tersebut, maupun mengurangi surplus perdagangan dengan negara ini. Selain itu, AS mengembangkan teknologi terdepan di dunia, terutama teknologi chip, teknologi kedirgantaraan, dan teknologi energi terbarukan. Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan seperti Nvidia, Apple, SpaceX... sejalan dengan tren perkembangan ekonomi Vietnam.
Vietjet adalah maskapai penerbangan swasta pertama di Vietnam dengan armada 3 pesawat saat didirikan. Maskapai ini saat ini mengoperasikan 115 pesawat baru, modern, dan hemat bahan bakar, serta telah memesan lebih dari 400 pesawat. Dalam waktu dekat, sejumlah besar pesawat modern AS akan dikirimkan ke Vietjet, yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan industri penerbangan Vietnam dan global. Memasuki fase pengembangan baru, Vietjet bertujuan untuk terus menjadi maskapai penerbangan dengan harga terjangkau dan layanan berkualitas, sekaligus menjembatani manusia, budaya, dan peluang bisnis bagi pelaku bisnis dan masyarakat dari negara lain.

Vietnamnet.vn

Sumber: https://vietnamnet.vn/tin-hieu-gi-tu-viec-ty-phu-viet-gap-go-doi-tac-my-tai-dinh-thu-ong-trump-2362925.html