Artem Dovbyk memainkan peran penting dalam kebangkitan AS Roma. |
Gol-gol striker Ukraina tersebut membawa setidaknya 15 poin bagi tim ibu kota, memberikan kontribusi signifikan bagi rentetan impresif Roma di Serie A. Pelatih Claudio Ranieri, yang membantu tim kembali ke jalur kemenangan, tak henti-hentinya memuji Dovbyk: "Kita belum melihat performa terbaiknya. Masih banyak hal hebat yang menanti."
Dovbyk berbeda
Awal karier Dovbyk di Serie A tidaklah mudah. Ia tiba di Roma dengan ekspektasi tinggi, membawa serta sejumlah gelar bergengsi, termasuk memenangkan Sepatu Emas La Liga, mengalahkan para pesaing seperti Jude Bellingham, Robert Lewandowski, Antoine Griezmann, dan Vinicius Jr. Namun, debutnya cukup menantang, seperti perjalanan Roma di bulan-bulan awal musim. Roma berganti tiga pelatih dan sempat khawatir akan kelangsungan karier mereka.
Dalam 14 pertandingan pertamanya di Serie A, Dovbyk hanya mencetak empat gol, sementara Roma sedang dilanda krisis. Namun, titik balik datang ketika Claudio Ranieri ditunjuk sebagai pelatih kepala.
Di bawah asuhan Ranieri, Roma telah bertransformasi total. Dari tim yang berjuang menghindari degradasi, Roma telah bangkit dengan pesat dan saat ini berada dalam performa terbaiknya di antara tim-tim top Eropa sejak 2025. Tim ini sedang dalam tujuh kemenangan beruntun dan sekali lagi memimpikan tiket Liga Champions.
Dovbyk tak hanya beradaptasi dengan cepat, tetapi juga menjadi bagian integral skuad Roma. Ia telah mencetak tujuh gol dalam 12 pertandingan terakhirnya, dan akurasi sang striker telah membantu Roma meraih kemenangan-kemenangan penting.
Dari 52 poin Roma sejauh musim ini, setidaknya 15 di antaranya berasal dari gol-gol Dovbyk. Gol-gol ini telah membantu tim mengalahkan lawan-lawan seperti Udinese (1-2), Como (2-1), Cagliari (1-0), Lecce (1-0), dan meraih hasil imbang melawan Genoa (1-1), Monza (1-1), dan Bologna (2-2). Belum lagi kemenangan gemilang atas Udinese (3-0) dan Genoa (3-1), di mana Dovbyk memainkan peran kunci.
Dovbyk telah mencetak 16 gol di semua kompetisi pada musim 2024/25. |
Dovbyk menghidupkan kembali Roma
Perjuangan awal Dovbyk perlahan menjadi kenangan. Kini ia mendapat dukungan luar biasa dari rekan-rekan setimnya yang percaya pada potensinya.
Ranieri selalu membela Dovbyk dalam konferensi pers, menegaskan bahwa para penggemar Roma belum melihat performa terbaik sang striker. "Kita perlu melihat lebih dalam kemampuan Dovbyk, bagaimana ia ingin mengekspresikan dirinya. Saya meminta tim untuk memahami hal ini," ujarnya.
Selain itu, pelatih Ranieri juga berbagi tentang situasi sulit yang dihadapi Dovbyk ketika keluarganya masih berada di Ukraina dalam konteks perang. "Dia bangun setiap pagi dengan kekhawatiran karena tidak tahu apakah kerabatnya masih hidup atau tidak. Kami tidak dapat membayangkan apa yang sedang dia alami. Dia membutuhkan cinta dan dukungan kita," ungkap Ranieri.
Dovbyk tak kuasa menyembunyikan emosinya setelah kemenangan penting atas Lecce di pekan ke-30 Serie A pada 30 Maret, ketika ia mencetak gol penentu yang membawa Roma meraih tiga poin penuh. "Semua orang mendukung saya, dan saya berusaha memberikan segalanya untuk tim. Meskipun awalnya tidak mudah, kami terus bekerja keras dan kini semuanya perlahan membaik," ujar mantan penyerang Girona tersebut.
Dengan 16 gol musim ini, termasuk dua di Liga Europa dan tiga di Coppa Italia, Dovbyk menorehkan kisah sukses bagi Roma. Sejak tahun 2000, hanya Tammy Abraham dan Borja Mayoral yang mencetak setidaknya 10 gol di musim perdana mereka di Serie A bersama Roma. Angka-angka ini menjadi bukti nyata bakat dan perkembangan Dovbyk yang luar biasa, memberi Ranieri alasan yang semakin kuat untuk percaya pada sang striker.
Dovbyk menjadi harapan baru Roma, dan dengan penampilannya saat ini, tidak seorang pun berani mengatakan apa pun tentang masa depannya dan tim ibu kota.
Sumber: https://znews.vn/tinh-the-dao-nguoc-voi-dovbyk-post1542765.html






Komentar (0)