Telegram tersebut menyatakan bahwa pada tahun 2024, Majelis Nasional mengesahkan Undang-Undang Pertanahan, dan pada saat yang sama, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 103 yang mengatur retribusi penggunaan tanah dan sewa tanah. Untuk segera melaksanakan ketentuan Undang-Undang Pertanahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 103, Direktorat Jenderal Pajak meminta para Direktur Dinas Pajak provinsi dan kotamadya untuk menginstruksikan dinas dan cabang Perpajakan mereka agar segera melaksanakan sejumlah tugas berdasarkan ketentuan Undang-Undang Pertanahan dan Peraturan Pemerintah Nomor 103.
Pertama, aparat perpajakan di semua tingkatan wajib melakukan sosialisasi secara luas dan menyeluruh mengenai isi kebijakan bea penggunaan tanah dan sewa tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pertanahan dan Keputusan 103 kepada organisasi, unit, perusahaan, rumah tangga dan individu.
Direktorat Jenderal Pajak meminta dinas pajak daerah untuk menyosialisasikan kebijakan baru terkait pajak bumi dan bangunan. (Foto: ST)
Secara khusus, pada setiap bidang pengelolaan perpajakan, otoritas pajak secara proaktif berkoordinasi dengan kantor berita pers, stasiun radio, stasiun televisi, cabang kantor perwakilan VCCI, dll. untuk menyelenggarakan propaganda dan penyebaran isi Undang-Undang Tanah dan Keputusan No. 103.
Dinas Pajak Daerah bertanggung jawab untuk menyusun dokumen panduan penerapan kedua peraturan baru tersebut dan mempublikasikannya di situs web Dinas Pajak. Bersamaan dengan itu, unit-unit ini harus secara berkala dan berkelanjutan menyebarluaskan informasi dalam berbagai bentuk, memastikan bahwa wajib pajak memiliki akses dan memahami dengan jelas ruang lingkup, subjek, batas waktu, prosedur, dan manfaat dalam penerapan kebijakan baru tentang pemungutan retribusi penggunaan lahan dan pemungutan retribusi sewa lahan.
Kedua, Kepala Kantor Pelayanan Pajak mempunyai tugas menugaskan pejabat terkait di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak untuk melakukan pemutakhiran, pencarian, penelaahan, pemeriksaan pencatatan, dan pembinaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketiga, apabila terjadi permasalahan atau kesulitan selama proses pelaksanaan, Direktorat Jenderal Pajak melakukan sintesis dan pelaporan permasalahan tersebut, serta mengajukan usulan dan rekomendasi (jika ada) kepada Direktorat Jenderal Pajak agar dapat segera dilakukan pembinaan dalam pelaksanaannya.
[iklan_2]
Sumber: https://www.congluan.vn/tong-cuc-thue-de-nghi-cuc-thue-cac-dia-phuong-tuyen-truyen-chinh-sach-moi-ve-thue-dat-post305935.html
Komentar (0)