Dalam konteks sistem perbankan Vietnam yang memasuki periode restrukturisasi mendalam, dengan meningkatnya tuntutan transformasi digital dan manajemen risiko, peran para pemimpin menjadi kunci. Direktur Jenderal Bank Militer (MB) Pham Nhu Anh adalah salah satu wajah khas generasi eksekutif baru - yang menganggap inovasi sebagai fondasi dan manajemen yang efektif sebagai pendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Dari praktik ke pemikiran strategis
Memulai kariernya ketika industri perbankan Vietnam memasuki periode transformasi yang kuat, Bapak Pham Nhu Anh segera menyadari bahwa peluang hanya datang kepada mereka yang berani mencoba dan memahami hukum pergerakan pasar. Dari posisi direktur cabang hingga pemimpin senior, Bapak Pham Nhu Anh selalu berpandangan bahwa "semua keputusan harus didasarkan pada data dan diverifikasi oleh hasil".
Ketika menjabat sebagai CEO MB, ia dan dewan eksekutif bank berfokus pada restrukturisasi tata kelola dan penerapan manajemen berbasis data. Pola pikir ini tidak hanya membantu MB mempersingkat siklus pengambilan keputusan, tetapi juga mengurangi risiko operasional secara signifikan.
Seiring dengan transformasi digital, MB juga mengubah pendekatannya terhadap manajemen sumber daya manusia: alih-alih "perintah", pendekatannya adalah "pemberdayaan yang terkendali". Setiap unit diberi hak untuk menguji model bisnis baru, tetapi harus mengukur efektivitasnya dengan indikator spesifik. “Kesalahan bisa diperbaiki, tapi kita harus belajar sesuatu darinya ,” tegas Bapak Pham Nhu Anh.
Filosofi inilah yang membedakannya: Organisasi berskala besar namun fleksibel, di mana para manajer menengah dapat mengambil keputusan cepat dengan tetap menjaga disiplin dalam manajemen risiko. MB telah menjadi salah satu dari sedikit bank yang mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan tinggi sambil tetap mengendalikan kualitas aset dengan baik, dengan rasio kecukupan modal (CAR) yang stabil.
Menciptakan nilai jangka panjang
Seiring industri perbankan Vietnam memasuki siklus persaingan baru, ekspansi kredit semata tidak lagi menjadi keunggulan. Di bawah kepemimpinan Bapak Pham Nhu Anh, MB berfokus pada tiga arah strategis: pertumbuhan berkelanjutan, digitalisasi komprehensif, dan tata kelola sesuai standar internasional.
Pertama, MB mendorong penerapan prinsip-prinsip ESG (lingkungan, sosial, tata kelola) dalam operasional bisnis. Bank ini merupakan salah satu organisasi pelopor dalam penerapan kerangka tata kelola ESG dan penerbitan kredit hijau, yang mendukung proyek energi terbarukan dan bisnis hemat energi. Hal ini tidak hanya membantu diversifikasi portofolio kredit tetapi juga meningkatkan reputasinya di mata investor internasional.
Kedua, transformasi digital dianggap sebagai pendorong pertumbuhan jangka panjang. MB berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur teknologi, analisis Big Data, dan kecerdasan buatan dalam manajemen risiko, layanan pelanggan, dan pengambilan keputusan kredit. Hasilnya, produktivitas tenaga kerja meningkat 20-25% per tahun, dengan transaksi kanal digital mencapai 98,6% dari total transaksi bank.
Ketiga, MB teguh pada tujuannya untuk mencapai tata kelola yang transparan dan kinerja keuangan yang stabil. Bank telah menyelesaikan implementasi Basel III, mempertahankan rasio CAR lebih tinggi dari tingkat minimum yang ditentukan. Pada saat yang sama, pertumbuhan laba terkait dengan pengendalian biaya, peningkatan produktivitas, dan memastikan rasio likuiditas yang aman.
"Di pasar yang volatil, kemampuan beradaptasi sangatlah penting. Organisasi mana pun yang mempertahankan disiplin dalam manajemen, tetapi cukup fleksibel untuk berinovasi, akan menjadi yang pertama terpuruk," ujar CEO Pham Nhu Anh.
Yang mudah terlihat dalam gaya kepemimpinan Bapak Pham Nhu Anh adalah kombinasi sistematisasi dan inovasi. Beliau menganggap membangun budaya perusahaan sebagai "modal tak terlihat" yang paling penting, karena hanya ketika tim bekerja menuju tujuan bersama, bisnis dapat mempertahankan pertumbuhan jangka panjang.
Dalam gambaran keseluruhan industri perbankan, MB muncul sebagai contoh khas model manajemen modern: pertumbuhan yang terkait dengan efisiensi, inovasi yang dipadukan dengan pengendalian risiko. Keberhasilan bank tidak hanya berasal dari angka laba, tetapi juga dari cara mereka beroperasi secara transparan, berbasis data, dan menempatkan nasabah sebagai prioritas utama.
Dengan visi tersebut, CEO MB dianggap sebagai representasi pemimpin generasi baru, yang menganggap tata kelola sebagai fondasi, teknologi sebagai penggerak utama, dan nilai berkelanjutan sebagai tujuan akhir.
Sumber: https://baolangson.vn/tong-giam-doc-mb-ban-linh-lanh-dao-trong-thoi-chuyen-doi-5061786.html
Komentar (0)