Menurut informasi dari Gedung Putih, pada tanggal 20 Januari, setelah resmi menjabat, Presiden AS Donald Trump membatalkan sanksi yang dijatuhkan oleh pemerintahan sebelumnya di bawah pimpinan Joe Biden terhadap pemukim Israel di Tepi Barat.
Kawasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. (Sumber: Reuters) |
Gedung Putih mengatakan bahwa Trump telah mencabut Perintah Eksekutif 14115, yang dikeluarkan pada 1 Februari 2024, yang memungkinkan sanksi diterapkan "kepada individu yang membahayakan perdamaian , keamanan, dan stabilitas di Tepi Barat."
Keputusan Tn. Trump membalikkan kebijakan utama pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya, yang bertujuan untuk menjatuhkan sanksi kepada individu dan organisasi Israel yang menetap di Tepi Barat, membekukan aset mereka di Amerika Serikat, dan melarang warga Amerika melakukan bisnis dengan mereka.
Saat dunia berfokus pada konflik di Gaza, meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa sekutu Barat Tel Aviv.
Sanksi AS terhadap para pemukim muncul setelah pemerintahan Biden berulang kali mendesak pemerintah Israel untuk mengambil tindakan guna meminta pertanggungjawaban para ekstremis.
Washington mengatakan tindakan tersebut telah menghambat harapan solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Sejak perang Timur Tengah 1967, Israel telah menguasai Tepi Barat, wilayah yang diinginkan Palestina sebagai pusat negara merdeka. Tel Aviv juga telah membangun permukiman Yahudi di sana, meskipun ada pertentangan internasional.
Namun, pemerintah Israel menolak klaim tersebut, dengan mengutip kaitan historis dan alkitabiah dengan tanah tersebut.
Pendekatan Presiden Donald Trump terhadap permukiman bisa dibilang sangat berbeda. Selama masa jabatan pertamanya di tahun 2019, Trump meninggalkan posisi AS yang telah lama berlaku bahwa permukiman adalah ilegal, sebelum Biden memulihkan kebijakan tersebut.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-my-donald-trump-go-bo-lenh-trung-phat-doi-voi-bo-tay-301698.html
Komentar (0)