Baru-baru ini, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan informasi tentang pertemuannya dengan calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump selama pertemuan mereka pada bulan September di Washington DC
Menurut pemimpin tersebut, Tn. Trump "mendengarkan dan mengatakan itu adalah argumen yang adil."
Mengutip Memorandum Budapest, yang disetujui Ukraina pada tahun 1994 untuk menyerahkan persenjataan nuklirnya dengan imbalan jaminan keamanan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Inggris, Tn. Zelensky mengatakan kesepakatan itu merampas perisai nuklir Ukraina, sementara kekuatan lain mempertahankan persenjataan nuklir mereka.
Presiden Zelensky juga menegaskan bahwa ia akan memilih keanggotaan NATO daripada mengejar senjata nuklir.
Alih-alih memilih senjata nuklir, kepala negara Eropa Timur yang dilanda konflik itu mengumumkan bahwa mereka telah memulai paket tindakan pencegahan non-nuklir di wilayahnya untuk menekan Rusia agar bernegosiasi, serta untuk mempertahankan diri terhadap tindakan militer di masa mendatang.
Tindakan tersebut merupakan bagian dari Rencana Kemenangan yang dipresentasikannya di Dewan Eropa, yang mengusulkan penyebaran sistem rudal pencegah di wilayah Ukraina untuk memaksa Rusia menegosiasikan perdamaian atau menghancurkan fasilitas militer Rusia jika negosiasi ditolak.
"Kami telah berbagi semua detail dengan mitra kami, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, dan kami bersedia berbagi dengan pemimpin mana pun yang siap mendukung Ukraina," kata Presiden Zelensky, seraya menambahkan bahwa Ukraina hanya akan menerapkan paket pencegahan jika Rusia tidak mengakhiri konflik.
Rencana kemenangan Ukraina mencakup lima poin utama: mengundang Ukraina untuk bergabung dengan NATO, memperkuat pertahanan, menahan Rusia, meningkatkan potensi ekonomi strategis dan mengganti pasukan militer AS di Eropa dengan unit Ukraina setelah konflik berakhir.
Dalam konferensi pers lainnya dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte pada hari yang sama di Belgia, ia meminta negara-negara anggota aliansi militer untuk mengirim pasukan guna melengkapi jajaran Angkatan Bersenjata Ukraina (VSU).
“Pesan kami kepada semua negara adalah untuk mempersiapkan brigade, mereka bisa menjadi pasukan cadangan dan dapat menggantikan pasukan kita yang lelah di medan perang,” ujarnya.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/tong-thong-ukraine-dung-quan-co-nhat-nhan-ep-ong-trump-cong-khai-doi-nato-do-quan-den-tham-chien-290475.html






Komentar (0)