Sekitar pukul 09.00 tanggal 15 Februari (6 Januari), sejumlah besar orang dan wisatawan dari seluruh penjuru negeri berbondong-bondong ke Kelurahan Dong Hoang, Distrik Dong Son, Provinsi Thanh Hoa untuk mengunjungi Pasar Chuong. Pasar khusus ini hanya diadakan setahun sekali.
Karena pasar ini terletak di dataran aluvial Sungai Thieu, orang-orang harus berjalan kaki hampir 1 km untuk mencapai pasar. Di sepanjang tanggul Sungai Thieu, tempat parkir penuh sesak.
Saat tiba di Pasar Chuong, penduduk lokal dan wisatawan akan disuguhi suasana saling kejar-kejaran dan lempar tomat untuk keberuntungan. Inilah keunikan pasar ini yang menjadikan pasar ini "unik" di Thanh Hoa.
Kebanyakan yang ikut dalam festival lempar ini adalah anak muda.
Di pasar, banyak anak perempuan yang menjadi sasaran "perburuan" anak laki-laki, mengejar dan melempar tomat.
Dua gadis muda diselimuti tomat di pasar.
Beberapa gadis mencari pasukan keamanan di pasar untuk menghindari "peluru tomat".
Untuk menghindari cipratan tomat ke kepalanya, seorang turis wanita menggunakan kantong plastik sebagai topi.
Di Pasar Chuong, tomat adalah komoditas terlaris. Satu kantong berisi sekitar 20 tomat dijual seharga 20.000 VND.
Karena kerap duduk berjualan di pasar, kedua pedagang itu tak lupa mengenakan helm guna menghindari hantaman benda di kepala.
Setelah perkelahian itu, tomat tersebar di mana-mana di pasar.
Banyak orang yang dalam perjalanan pulang tidak lupa membeli sayur-sayuran, buah-buahan, dan kertas nasi untuk keberuntungan di awal tahun baru.
Menurut para tetua di Kelurahan Dong Hoang, Distrik Dong Son, asal mula pasar Chuong ini berasal dari masa Dinasti Le. Konon, pada tanggal 6 Januari, seorang jenderal dikejar musuh dan lari ke tepi Sungai Thieu di Kelurahan Dong Hoang. Agar tidak ketahuan musuh, sang jenderal memerintahkan tentara dan penduduk desa untuk mengadakan pasar. Ketika musuh tiba, mereka mengira itu hanyalah pasar desa biasa dan tidak waspada.
Ketika sang jenderal memerintahkan penduduk desa untuk menyerang, musuh lengah dan akhirnya dikalahkan. Untuk mengenang sang jenderal yang mengalahkan musuh, setiap tanggal 6 Januari, penduduk desa berbondong-bondong ke sini untuk mengadakan pasar.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)