TPO - Sejak awal tahun 2025, pasar buah dan sayur di Kelurahan Hoang Hoa Tham, Kota Chi Linh ( Hai Duong ) mengalami kerugian besar ketika tomat siap panen tetapi tidak ada yang datang untuk membelinya. Banyak keluarga yang harus menanggung kerugian dan terpaksa mencabutnya untuk menanam kembali tanaman lain.
Hai Duong:
TPO - Sejak awal tahun 2025, pasar buah dan sayur di Kelurahan Hoang Hoa Tham, Kota Chi Linh (Hai Duong) mengalami kerugian besar ketika tomat siap panen tetapi tidak ada yang datang untuk membelinya. Banyak keluarga yang telah menerima kerugian tersebut dan terpaksa memindahkan tomat mereka untuk ditanam kembali.
Masyarakat di Kecamatan Hoang Hoa Tham, Kota Chi Linh, Provinsi Hai Duong, selama ini mengandalkan pertanian dan kehutanan. Kecamatan ini juga merupakan salah satu lumbung sayur dan buah utama di Kota Chi Linh maupun Provinsi Hai Duong. |
Namun sejak awal tahun 2025, tomat di kecamatan Hoang Hoa Tham tidak laku karena pedagang tidak datang membelinya, sehingga menyebabkan seluruh ladang tomat menjadi matang dan layu. |
"Tahun ini cuacanya bagus, jadi tomat panennya bagus. Setiap tanaman bisa menghasilkan hingga sepuluh kilogram buah. Tapi karena panennya bagus, harganya turun. Tidak ada yang datang untuk membeli," kata Ibu Thu, seorang petani di Kelurahan Hoang Hoa Tham. |
Untuk menanam tomat seluas sekitar 1.000 meter persegi, orang harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan tanah, bibit, pupuk, perawatan, dan teralis tomat. Belum lagi irigasi di musim dingin yang sangat sulit. |
"Biasanya, harga per kilogram tomat berkisar antara 8.000 hingga 10.000 VND. Terkadang mencapai 15.000 VND per kilogram. Namun tahun ini, meskipun seluruh lahan dijual, biaya tenaga kerja dan modalnya tidak akan sebanding karena harganya kurang dari 1.000 VND per kilogram," ujar Ibu Tu, seorang petani di Kelurahan Hoang Hoa Tham. |
Di samping ladang tomat matang dan layu yang tak seorang pun membeli, ladang tomat yang baru berbunga masih menyusul. |
Banyak rumah tangga yang tidak dapat menjual tomat mereka, terpaksa mencabut seluruh ladang tomat berbunga mereka untuk menanam tanaman lain. |
Tanaman yang dipilih petani untuk menggantikan tomat adalah mentimun. Banyak lahan telah dialihfungsikan untuk menanam mentimun karena tomat telah kehilangan nilainya. |
Tidak seorang pun membeli, jadi petani itu memetik semua buah hijau dan memberikannya kepada babi. |
"Setiap keluarga yang memelihara ayam memetik tomat untuk diberikan kepada ayam-ayamnya. Makan sedikit saja tidak masalah. Tapi kalau banyak, ayam-ayamnya akan sakit dan lebih menderita lagi," kata petani Phuc dari Desa Ho Giai. |
"Pada tahun 2021, ketika Chi Linh diberlakukan jam malam akibat wabah Covid-19, tomat di Kelurahan Hoang Hoa Tham tidak semewah sekarang. Saat itu, harga jual cepat per kilogramnya bisa mencapai minimal 3.000 VND, tidak seperti sekarang, di mana tidak ada yang membeli 1.000 VND/1 kg," kata Ibu Thu, seorang petani di Desa Ho Giai. |
Berbicara kepada reporter Tien Phong, ketua Komite Rakyat Komune Hoang Hoa Tham mengatakan bahwa komune tersebut memiliki lebih dari 5 hektar lahan tomat, tetapi tahun ini warga kehilangan hasil panen karena harga yang rendah. Selain tomat, warga juga menanam bawang, dan tahun ini harga bawang juga turun. Situasi ini sudah umum terjadi sejak sebelum Tet ketika harga produk pertanian anjlok akibat daya beli yang lemah. |
"Total produksi tomat di seluruh kecamatan sekitar 275 ton. Harga jual saat ini 2.000 VND/kg. Dibandingkan akhir tahun lalu, harganya 15.000 VND/kg. Kami telah berulang kali menghubungi dan berkoordinasi dengan beberapa pabrik saus tomat di Bac Giang untuk mendukung pembelian tomat bagi masyarakat. Saat ini, pemerintah terus berkoordinasi dengan agen pembelian produk pertanian, tetapi harganya belum naik," ujar ketua kecamatan. |
[iklan_2]
Sumber: https://tienphong.vn/hang-chuc-tan-ca-chua-chin-day-vuon-khong-nguoi-mua-post1718989.tpo
Komentar (0)