Anak-anak dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur, atau bahkan menolak untuk tidur sama sekali.
Penelitian menunjukkan bahwa hingga 70% anak dengan gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) mengalami beberapa masalah tidur. Meskipun penyebab pasti masalah tidur pada anak-anak dengan ADHD belum diketahui, masalah ini mungkin terkait dengan: obat-obatan, kecemasan, penurunan produksi melatonin (hormon yang membantu mempertahankan tidur)...
Masalah tidur pada anak-anak dengan ADHD dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk:
Menolak tidur : Orang tua mungkin mengalami kesulitan ketika anak mereka menolak tidur, berlari keluar kamar berulang kali.
Kekhawatiran sebelum tidur: Kekhawatiran seperti tidur sendirian atau berada dalam kegelapan dapat menyebabkan stres pada anak hingga waktu tidur. Selain itu, mereka mungkin terus memikirkan masalah yang dihadapi di siang hari.
Insomnia: Dalam kasus ini, anak tidak dapat tertidur, tidak tidur nyenyak, atau keduanya. Anak-anak dengan ADHD juga cenderung bangun lebih awal, dan insomnia lebih sering terjadi pada remaja dibandingkan pada anak-anak.
Tidur terlambat : Anak-anak begadang dan tidur larut malam. Kondisi ini juga lebih umum terjadi pada remaja dengan AHAD.
Kebiasaan tidur khusus: Anak-anak terkadang membutuhkan mainan khusus atau rutinitas khusus agar tertidur, seperti menonton TV atau membutuhkan orang tua di kamar. Jika mainannya diambil, mereka mungkin terbangun.
Apnea tidur dan mendengkur: Kedua masalah ini disebabkan oleh masalah pernapasan saat tidur. Apnea tidur terjadi ketika saluran napas bagian atas tersumbat dan pernapasan terhenti sesaat, sehingga mengganggu tidur.
Sindrom kaki gelisah: Kondisi ini menyebabkan anak-anak merasa tidak nyaman pada kaki mereka. Untuk meredakannya, mereka sering menggerakkan kaki saat tidur.
Anak-anak dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan tidur atau bahkan menolak tidur sama sekali. Foto: Freepik
Kurang tidur dapat memperburuk gejala ADHD pada anak-anak, seperti: hiperaktif, kurang perhatian, kesulitan memproses informasi, dan kesulitan berkonsentrasi. Selain itu, kurang tidur dapat menurunkan kualitas hidup anak-anak. Anak-anak dengan ADHD yang kurang tidur dapat sering bolos sekolah karena tidak bisa bangun pagi. Kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko masalah lain seperti: depresi, kecemasan, obesitas...
Beberapa cara yang dapat membantu anak-anak dengan ADHD tidur lebih baik meliputi:
Jaga rutinitas tidur: Jaga konsistensi aktivitas anak Anda satu atau dua jam sebelum tidur. Usahakan untuk menjaga urutan rutinitas yang sama, misalnya: mandi, memakai piyama, menggosok gigi, membaca, mendengarkan musik lembut, mematikan lampu, dll.
Matikan perangkat elektronik: Matikan TV, ponsel pintar, tablet, komputer... setidaknya 30 menit sebelum tidur. Ajak anak Anda melakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca atau mendengarkan musik lembut agar mereka mudah tertidur.
Batasi kafein : Batasi asupan minuman berkafein pada anak Anda, seperti soda, teh, dan kopi, pada sore dan malam hari.
Buat anak Anda bergerak di siang hari: Berolahraga di siang hari dapat membantu anak Anda tertidur lebih mudah dan tidur lebih nyenyak di malam hari.
Bao Bao (Menurut WebMD)
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)