Pameran ini bertujuan untuk memulihkan dan melestarikan nilai-nilai seni rakyat kuno melalui perpaduan arus budaya yang harmonis. Dengan 120 lukisan rakyat di atas pernis, yang dibuat oleh seniman dari Latoa Indochine, pameran “The Road” menghadirkan pecinta seni perspektif baru dan kreatif pada genre lukisan tradisional ini.
Pada saat yang sama, ia berkontribusi dalam mengembangkan budaya kuno ke tingkat baru, memadukan nafas rakyat yang sederhana dalam aliran modern dan progresif.
Dengan visi "Menuju ujung komunikasi, Anda akan bertemu modernitas", La Toa adalah sebuah proyek untuk menghidupkan kembali kerajinan tradisional bangsa yang perlahan memudar, dengan tujuan untuk mendekatkan produk tradisional kepada masyarakat dan sahabat internasional.
Tujuan Proyek ini adalah memulihkan, artinya memulihkan jiwa, saripati ekspresi, semangat, dan jiwa nasional sejak zaman dahulu kala ke masa kini tanpa melupakan perpaduan harmonis aliran budaya, sehingga melahirkan produk tradisional dengan keindahan modernitas.
Yang dijumpai dalam pameran tersebut adalah maskot-maskot yang memberikan kehidupan pada lukisan-lukisan rakyat seperti Harimau Merah, Kucing Muop, Babi Dan,... hingga cerita-cerita yang diwariskan turun-temurun seperti Thach Sanh, cerita Kim Van Kieu, Truc Lam Dai Si xuat son do,... semuanya membawa ciri khas periode itu. Setiap lukisan rakyat, entah berupa maskot, cuplikan cerita, atau panorama rakyat, memancarkan makna spiritual dan sekaligus membawa pemirsanya ke dalam ruang nostalgia akan dunia yang pernah begitu hidup dan penuh warna, melalui seni ukir ulang di atas bahan pernis dengan cara yang canggih dan tajam. Gambar-gambar dalam lukisan pernis terukir semuanya tajam, dalam, dan jika diamati dengan saksama, Anda akan melihat lapisan-lapisan warna yang dipoles dengan cermat. Semua ini membantu lukisan rakyat menjadi lebih indah, modern, mewah, dan nilai budaya serta artistiknya pun meningkat ke tingkat yang baru. Ciri khas lukisan lak ukir adalah setelah setiap lapisan ada tahap pengasahan.
Setiap karya pertama-tama dibuat sketsanya oleh seniman menggunakan alat ukir cekung untuk membuat garis-garis hitam layaknya lukisan rakyat tradisional. Kemudian, dengan menggunakan sayap kecoa, ia melukis dengan pernis, daun emas, daun perak, dll., setiap warna merupakan satu lapisan, dan setelah setiap lapisan merupakan langkah pemolesan. Seluruh proses pembuatan sebuah karya membutuhkan 15-20 langkah dan membutuhkan waktu sekitar 45-60 hari. Acara ini sangat bermakna dan memberikan kontribusi signifikan bagi Proyek Konservasi Lukisan Rakyat Vietnam. Di saat yang sama, pameran ini juga menginspirasi para pencinta seni dengan emosi-emosi baru, emosi-emosi untuk melanjutkan perjalanan kreatif mereka. Latoa Indochine dan Museum Hanoi bersama-sama menyelenggarakan pameran "The Road" - lukisan rakyat Vietnam di atas bahan pernis ukir, yang akan berlangsung dari 8 Oktober hingga 31 Desember 2022. Sumber: https://latoa.vn/trien-lam-con-duong---bao-ton-gia-tri-nghe-thuat-dan-gian-xua-cu-post846.html
Komentar (0)