Mengatasi bom dan peluru, mengatasi diri sendiri
Pada bulan April 1967, pemuda Nguyen Hong Son, yang baru berusia 20 tahun, bergabung dengan tentara, bergabung dengan semangat membara seluruh bangsa. Setelah 4 bulan pelatihan, ia dan rekan-rekannya berbaris menuju medan perang Selatan. Kenangan masa-masa itu adalah serangkaian hari-hari yang berat namun heroik di medan perang Tenggara, dan masa-masa perpindahan unit dari Divisi ke-7 ke Departemen Logistik Tentara Pembebasan Selatan (B2). Selama masa pertempurannya di medan perang Tenggara itulah pada tahun 1973 ia mendapat kehormatan untuk diterima menjadi anggota Partai.
Medan perang bukan hanya tentang bom dan peluru. Medan perang juga tentang kerinduan dan persahabatan suci yang dipupuk melalui kesulitan. Ia masih ingat betul bait-bait puisi yang diberikan seorang sahabat di tengah medan perang: "". Menurutnya, hanya prajurit yang dapat memahami perasaan itu secara mendalam.
Veteran Nguyen Hong Son masih bekerja keras untuk membangun tanah airnya. |
Perang berakhir pada tahun 1976, ketika prajurit Nguyen Hong Son kembali ke kehidupan sipil, ia menanggung efek samping Agen Oranye dan menghadapi tantangan baru. "Ketika saya kembali dari demobilisasi, dengan luka-luka perang, saya harus mengatasi segalanya untuk kuliah dan berjuang," ujarnya. Namun, semangat seorang prajurit tidak membuatnya goyah. Ia mengaku: "Kesehatanmu mungkin menurun, tetapi semangatmu tidak akan pudar."
Perjalanan itu penuh tekad. Selain jam kerja, Nguyen Hong Son muda rajin belajar setiap Sabtu dan Minggu. Dari tahun 1979 hingga 1981, ia menyelesaikan sekolah menengah atas, lalu lulus ujian masuk dan kuliah di Universitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (sekarang Akademi Teknologi Pos dan Telekomunikasi). Baginya, belajar adalah senjata baru untuk terus mengabdi dan membangun negara.
Setelah lulus dari universitas pada tahun 1986, ia bekerja di Kantor Pos Distrik Dong Hung, Provinsi Thai Binh (sekarang Komune Dong Hung, Provinsi Hung Yen), kemudian dipindahkan ke Kantor Pos Provinsi Thai Binh (sekarang Hung Yen).
Inti dari gerakan
Dalam waktu dekat (2028), Bapak Nguyen Hong Son akan menerima tonggak sejarah yang sangat berarti: lencana keanggotaan Partai selama 55 tahun. Baginya, sejak masa dinas militernya, gelar anggota Partai bukan hanya sebuah pengakuan, tetapi juga pedoman dalam segala tindakan, sebuah tanggung jawab untuk mengabdikan seluruh hidupnya. Kualitas tersebut paling jelas ditunjukkan ketika ia menjadi "inti" dalam gerakan-gerakan di berbagai lembaga dan daerah kerja setelah demobilisasinya.
Di Kantor Pos Provinsi, dari posisi awalnya sebagai Pemimpin Sel Partai dan Anggota Sel Partai, ia selalu menunjukkan rasa tanggung jawab sebagai anggota Partai, selalu mempromosikan dan mempertahankan kualitas seorang prajurit Tentara Paman Ho. Dengan kapasitas profesional dan dedikasinya, pada tahun 1997, ia diangkat ke posisi Kepala Departemen Manajemen Teknis Kantor Pos Provinsi. Ia tidak hanya seorang manajer yang baik, ia juga orang yang selalu penuh perhatian dan mengabdikan diri pada kepentingan rekan-rekannya. Karena prestise itu, pada tahun 2002, ia dipilih oleh kolektif sebagai Ketua penuh waktu Serikat Pekerja, mewakili dan melindungi suara pekerja. Perjalanan dedikasinya terus diakui ketika ia memegang posisi penting: Anggota Tetap Komite Partai dan Ketua Serikat Pekerja Industri Pos Provinsi Thai Binh (sekarang Hung Yen) sebelum pensiun pada tahun 2007.
Bahkan setelah pensiun, semangat prajurit itu belum padam. Ia dan anak-anak kampung halamannya yang setia kembali mendirikan Perkumpulan Desa Cong Hoa, Komune Thang Long, Distrik Dong Hung, Provinsi Thai Binh (sekarang Komune Dong Hung, Provinsi Hung Yen), dengan tujuan mulia: "Mendorong anak cucu untuk memperhatikan pendidikan , membantu membangun tanah air yang lebih sejahtera."
Ia senantiasa menghargai dan menyimpan sertifikat serta penghargaan luhur yang dimilikinya. |
Di bawah kepemimpinannya, asosiasi ini telah melakukan banyak hal bermakna, bergandengan tangan membangun makam para martir, merenovasi rumah dan sekolah komunal, serta berkontribusi pada pembangunan lingkungan budaya dan daerah pedesaan baru. Kualitas seorang prajurit dan anggota Partai tidak hanya ditunjukkan dalam pekerjaan sosial, tetapi juga dipupuk kembali olehnya untuk keluarganya sendiri. Tuan Son adalah seorang ayah dan suami teladan, tegas namun toleran, sekaligus seorang kakak, pendukung spiritual bagi seluruh keluarga besar. Dari fondasi yang kokoh itulah semua keturunannya telah dididik secara menyeluruh, berhasil belajar, dan dewasa, menjadi sumber kebanggaan yang besar bagi sang veteran. Ketika ditanya apa yang memotivasinya untuk terus bekerja keras di usia senja, ia berbagi: "Bagi saya, kebahagiaan hanyalah ketika saya masih bisa berkontribusi dan melihat tanah air saya berubah."
Jagalah janjimu dalam kehidupan sehari-hari
Meskipun telah meninggalkan militer selama hampir setengah abad, kualitas seorang prajurit dan anggota partai tetap utuh dalam diri Bapak Nguyen Hong Son. Beliau masih mempertahankan kebiasaan kegiatan Partai secara rutin dan selalu berada di garda terdepan dalam propaganda dan mobilisasi massa: "Di depan kebijakan-kebijakan utama negara, saya tetap menjadi anggota Partai yang antusias dalam propaganda. Di depan berbagai pemikiran masyarakat, saya dengan sepenuh hati menjelaskan agar setiap orang dapat memahami dan dengan sukarela mengikuti pedoman Partai," ujarnya.
Baginya, seorang anggota Partai tak hanya patut dicontoh dalam tutur kata, tetapi juga dalam setiap tindakan. Di ruang tamu yang sederhana, sertifikat penghargaan dari Perdana Menteri, kementerian, cabang, dan terutama lencana keanggotaan Partai selama 30, 40, 45, 50 tahun digantung dengan khidmat. Itu adalah penghargaan yang pantas untuk hidup yang penuh kegelisahan. Namun bagi seorang prajurit tua, penghargaan terbesar mungkin adalah rasa hormat dari tetangga dan kedewasaan generasi anak cucu.
"Tak ada pena atau kertas yang mampu merekam semua kenangan dan kenangan hidup seorang prajurit pembebasan," renung Tuan Son suatu ketika. Sungguh, hidupnya dan generasinya adalah sejarah hidup yang tak terlukiskan dengan kata-kata. Melalui kisah-kisah dan tindakannya yang sederhana namun mulia, veteran Nguyen Hong Son meninggalkan warisan yang lebih berharga daripada medali: kualitas prajurit Paman Ho, semangat pengabdian yang tak kenal lelah, dan hati yang selalu "penuh semangat" untuk tanah air dan desanya.
Artikel dan foto: QUYNH TRANG
Sumber: https://www.qdnd.vn/phong-su-dieu-tra/phong-su/tron-doi-cong-hien-sang-mai-pham-chat-bo-doi-cu-ho-838861
Komentar (0)