Ini adalah salah satu isi utama dalam rencana pelatihan dan kesiapan tempur unit tahun 2025, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengoordinasikan operasi dalam kondisi peperangan modern.
Selama dua hari pelatihan, awak pesawat Resimen Angkatan Udara 917 melaksanakan berbagai tugas penerbangan yang kompleks, berkoordinasi erat dengan pasukan Brigade 101. Materi pelatihan meliputi: operasi udara, pendaratan helikopter, pengerahan formasi tempur, pendudukan, dan perluasan wilayah sesuai dengan tujuan taktis.
![]() |
Pesawat dari Resimen Udara 917 yang membawa pasukan pendaratan. |
Ini adalah sesi latihan dengan tuntutan tinggi pada teknik, taktik, dan koordinasi militer gabungan, yang menuntut koordinasi yang tepat dan lancar antara Angkatan Udara dan Angkatan Laut dalam kondisi cuaca dan medan yang kompleks. Namun, dengan persiapan yang matang, pengorganisasian yang ilmiah , dan tekad para perwira dan prajurit, seluruh materi pelatihan dapat diselesaikan dengan baik, memastikan keselamatan mutlak bagi manusia, senjata, peralatan, dan pesawat.
Kolonel Ngo Hong Son, Wakil Komandan Resimen Angkatan Udara 917, mengatakan: "Latihan gabungan udara ini merupakan kesempatan bagi para perwira, pilot, dan staf teknis Resimen untuk melatih kemampuan mereka, meningkatkan keterampilan komando, dan kemampuan mereka untuk berkoordinasi dengan pasukan kawan. Dengan demikian, rasa tanggung jawab dan tekad mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam segala kondisi akan semakin kuat."
Dalam konteks peperangan modern, kebutuhan akan koordinasi antar-kekuatan semakin tinggi. Penyelenggaraan latihan gabungan antara Resimen Angkatan Udara 917 dan Brigade 101 merupakan langkah praktis yang berkontribusi pada peningkatan kapasitas komando, koordinasi, dan respons fleksibel dalam operasi gabungan dan antar-dinas.
Kolonel Pham Duy Huong, Komisaris Politik Brigade 101, berkomentar: “Koordinasi antara Angkatan Udara dan Angkatan Laut dalam sesi latihan ini sangat erat dan harmonis. Awak pesawat Resimen Angkatan Udara 917 memastikan keselamatan sepenuhnya, menangani semua situasi secara fleksibel, menciptakan kondisi yang kondusif bagi pasukan Angkatan Laut untuk berlatih pendaratan dengan hasil yang memuaskan.”
Melalui pelatihan, para perwira dan prajurit Brigade 101 tidak hanya menunjukkan keahlian mereka dalam operasi amfibi, tetapi juga meningkatkan kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam pendaratan udara, sejalan dengan persyaratan tempur modern. Pada saat yang sama, tingkat komando dan kapasitas koordinasi para komandan di semua tingkatan juga meningkat secara signifikan, memenuhi tugas kesiapan tempur dalam situasi baru.
![]() |
Kolonel Ngo Hong Son memberikan bunga kepada para pilot dan awak pesawat yang menyelesaikan misi. |
Sebagai unit yang memiliki tradisi panjang kepahlawanan dalam pertempuran dan pelatihan penerbangan, Resimen Angkatan Udara 917 selalu menetapkan motto "Pelatihan yang baik, disiplin yang ketat, kesiapan tempur yang tinggi" sebagai misi intinya.
Setiap penerbangan latihan tidak hanya menantang keterampilan dan teknik, tetapi juga menunjukkan keberanian, kecerdasan, dan semangat "berani bertarung, tahu cara bertarung, dan menang" dari seorang prajurit Angkatan Udara.
![]() |
Pemimpin unit, komandan, dan anggota kru berpartisipasi dalam pelatihan. |
Latihan gabungan lintas udara tahun 2025 terus meneguhkan kedudukan, kemampuan dan semangat kebersamaan serta koordinasi antara TNI AU dan TNI AL, memberikan sumbangan pada peningkatan kesiapan tempur dan teguh menjaga kedaulatan laut, kepulauan dan langit Tanah Air dalam situasi baru.
Sumber: https://www.qdnd.vn/quoc-phong-an-ninh/xay-dung-quan-doi/trung-doan-khong-quan-917-hiep-dong-vung-chac-trong-huan-luyen-do-bo-duong-khong-885356
Komentar (0)