Senyum, wajah polos dan murni, pipi kemerahan karena terpaan sinar matahari dan angin, anak-anak di sini. Meskipun hidup penuh kesulitan dan kekurangan, mereka bagaikan bunga liar—biasa namun luar biasa, tumbuh di antara pegunungan dan perbukitan yang megah.

Taman bermain mereka bukanlah taman modern. Taman bermain mereka adalah seluruh bukit Ta Xua. Itu adalah jalan setapak yang curam, dinding tanah merah yang baru diratakan. Taman bermain yang hanya berisi tanah, pasir, kerikil, dan batu. Taman bermain yang luas, menghadap langsung ke lembah dan pegunungan di kejauhan. Kegembiraan mereka pun sederhana, mainan mereka adalah rumput, bunga, kerikil, dan batu... Itu saja sudah cukup untuk membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

Anak-anak etnis minoritas di padang rumput Ta Xua.

Kemiskinan mungkin tampak dari pakaian-pakaian usang mereka, tetapi kekayaan spiritual terpancar dari setiap senyum dan tatapan mata. Rasanya, kesulitan hidup di dataran tinggi tak mampu menjangkau dunia anak-anak ini.

Dan momen kegembiraan dari "ketiadaan" itulah yang membuat kita semua, orang dewasa yang terpuruk di bawah tekanan, harus menenangkan diri. Tinggal di kota, kita sering mendefinisikan "cukup" dengan kenyamanan materi, dengan gawai teknologi terkini. Kita mudah mengeluh ketika internet lambat, frustrasi karena suatu barang tidak memuaskan kita, atau merasa hampa meskipun kita tidak kekurangan apa pun. Kita memiliki begitu banyak, sampai-sampai kita lupa bagaimana caranya bahagia. Bahagia itu bukan tentang memiliki sesuatu, melainkan tentang kemampuan untuk bahagia dengan apa yang kita miliki.

Anak-anak di Ta Xua ini, apa yang mereka miliki? Mereka kekurangan segalanya, jika diukur dengan standar kita. Namun, mereka memiliki sesuatu yang banyak orang dewasa perjuangkan: Kebahagiaan. Kebahagiaan murni, tanpa syarat, tanpa alasan. Ternyata, kita mungkin lebih beruntung dari mereka dalam hal materi, tetapi mereka "lebih kaya" dari kita dalam hal spiritual.

Kau masih di sana. "Bunga-bunga kecil" pegunungan Ta Xua masih tumbuh seperti itu. Tangguh bagai bebatuan dan bening bagai awan. Dan kaulah yang mengingatkanku bahwa terkadang, kebahagiaan sejati hanyalah seikat bunga liar yang dipetik di pinggir jalan...

--------------

    Sumber: https://www.qdnd.vn/van-hoa/doi-song/nhung-bong-hoa-nho-tren-vung-dat-ta-xua-885623