Pada tanggal 21 Juni, Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) terus meningkatkan ketegangan perdagangan dan hal ini "dapat memicu perang dagang".
Tiongkok memperingatkan Uni Eropa tentang risiko perang dagang. (Sumber: Getty Images) |
"Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan UE," kata juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok.
Menurut pejabat tersebut, Beijing berharap blok beranggotakan 27 negara itu akan bekerja sama untuk menyelesaikan perbedaan melalui dialog dan menghindari meningkatnya konflik perdagangan atau membiarkan situasi menjadi tidak terkendali.
Ketegangan Uni Eropa-Tiongkok meningkat.
Blok beranggotakan 21 negara tersebut baru-baru ini mengumumkan peningkatan lima kali lipat bea masuk untuk mobil listrik China yang dimulai pada bulan Juli, dengan tarif tambahan berkisar antara 17,4% hingga 38,1% yang akan diterapkan di atas tarif UE yang sudah berlaku sebesar 10%.
Artinya, mobil listrik buatan Beijing yang diimpor ke blok tersebut menghadapi tarif total hampir 50%.
Sebaliknya, ekonomi terbesar kedua di dunia sedang mempertimbangkan kemungkinan mengenakan tindakan antidumping sementara pada impor daging babi dari UE.
Secara khusus, otoritas Tiongkok telah meluncurkan penyelidikan terhadap daging babi dan produk-produk babi Uni Eropa. Investigasi ini berfokus pada karkas utuh segar, daging beku, serta jeroan babi...
Penyelidikan ini diperkirakan selesai pada tanggal 17 Juni 2025, tetapi dapat diperpanjang enam bulan lagi jika diperlukan.
* Pada hari yang sama, saat berkunjung ke Tiongkok, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan ia tidak berharap mencapai solusi atas ketegangan perdagangan setelah UE mengancam akan mengenakan tarif tinggi pada mobil Tiongkok.
"Kami tidak melihat peluang besar. Tidak ada peluang untuk menyelesaikan konflik di negara Asia tersebut," kata Bapak Habeck.
[iklan_2]
Sumber: https://baoquocte.vn/trung-quoc-canh-bao-ve-mot-cuoc-chien-thuong-mai-noi-trach-nhiem-hoan-toan-thuoc-ve-phia-eu-275827.html
Komentar (0)