| China menegaskan kes readinessnya untuk bekerja sama dengan Rusia dalam membangun kemitraan energi tingkat tinggi. (Sumber: RIA) |
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan pada 19 Oktober bahwa Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk meningkatkan keberlanjutan rantai pasokan energi.
Televisi Pusat China mengutip Xi Jinping dalam surat ucapan selamat kepada Forum Bisnis Energi Rusia-China, yang menyatakan: “Menatap masa depan, China bersedia bekerja sama dengan Rusia untuk membangun kemitraan energi tingkat tinggi dan terus meningkatkan keberlanjutan rantai pasokan energi.”
Presiden Tiongkok juga menyatakan kesediaannya untuk mempromosikan perkembangan pasar energi global yang sehat, stabil, dan berkelanjutan dalam jangka panjang, serta berkontribusi dalam membangun kemitraan energi bersih global dengan Rusia.
Menurut Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, dalam sembilan bulan pertama tahun 2023, Tiongkok mengekspor barang senilai hampir 81,5 miliar USD ke Rusia, meningkat 56,9% dibandingkan tahun sebelumnya, dan mengimpor 94,9 miliar USD, meningkat 12,7% dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada bulan September 2023 saja, volume perdagangan antara kedua negara mencapai 21,1 miliar USD. Pada tahun 2022, volume perdagangan Rusia-Tiongkok mencapai 190,27 miliar USD, meningkat 29,3% dibandingkan tahun 2021.
Para pemimpin Rusia dan China sebelumnya telah menetapkan target untuk menggandakan volume perdagangan antara kedua negara, meningkatkan volume perdagangan dari 100 miliar USD/tahun pada tahun 2018 menjadi 200 miliar USD pada tahun 2024.
Setelah Rusia melancarkan kampanye militer khusus di Ukraina, hubungan antara Rusia dan AS serta negara-negara Barat mengalami banyak kesulitan, yang menyebabkan Rusia semakin mempromosikan kebijakan ke arah Timur, dengan fokus pada Tiongkok. Kemungkinan besar, dengan momentum pertumbuhan yang kuat pada kuartal ketiga tahun 2023, volume perdagangan Rusia-Tiongkok akan melampaui angka 200 miliar USD pada tahun 2023.
[iklan_2]
Sumber










Komentar (0)