Mulai 1 Januari 2025, pemilik mobil yang membawa mobilnya untuk diperiksa, meskipun dibayar secara mencicil, tidak perlu menunjukkan bukti pembayaran hipotek bank atas STNK asli, dan akan tetap diterima untuk diperiksa oleh tempat pemeriksaan.
Sesuai peraturan yang berlaku, pemilik mobil yang digadaikan ke bank harus menunjukkan berkas pemeriksaan berkala, bukan STNK asli, melainkan salinan STNK dan tanda terima KPR asli dari lembaga kredit berstempel merah (yang masih berlaku). Khususnya, informasi pada salinan STNK harus terlihat jelas, tidak buram.
Mulai 1 Januari 2025, pemilik mobil yang membayar secara mencicil saat melakukan inspeksi kendaraan tidak perlu menunjukkan tanda terima hipotek asli dari bank atas registrasi kendaraan (foto ilustrasi).
Namun, sesuai ketentuan Surat Edaran 47/2024, yang berlaku mulai 1 Januari 2025, masyarakat yang memiliki mobil yang diangsur atau digadaikan ke bank, saat membawa mobilnya untuk pemeriksaan pertama atau pemeriksaan berkala, tidak perlu lagi menunjukkan bukti pembayaran gadai atau STNK asli dari bank atau lembaga kredit.
Khusus untuk pemeriksaan mobil pertama kali, pemilik mobil harus mengajukan permohonan pemeriksaan secara tertulis di luar tempat pemeriksaan kendaraan bermotor (apabila pemilik mobil yang meminta); fotokopi nomor rangka dan nomor mesin kendaraan bermotor; fotokopi surat keterangan hasil pemeriksaan mutu pabrik (bagi kendaraan yang diproduksi dan dirakit di dalam negeri); dan asli surat keterangan modifikasi kendaraan bermotor (bagi kendaraan yang dimodifikasi).
Bersamaan dengan itu, lampirkan dokumen pendaftaran kendaraan bermotor, meliputi salah satu dokumen berikut: asli STNK; fotokopi resmi atau fotokopi elektronik resmi STNK asli; asli surat penunjukan STNK.
Bagi mobil pengangkut yang dilengkapi dengan alat pengangkat dengan kapasitas angkat yang dirancang sebesar 1.000 (kg) atau lebih; alat pengangkat dengan tinggi angkat maksimum lebih dari 2,0 (m); truk tangki pengangkut gas cair, gas minyak cair, gas alam terkompresi, atau cairan dengan tekanan kerja lebih dari 0,7 (bar) atau cairan atau padatan berbentuk bubuk tanpa tekanan, tetapi pada saat dikeluarkan menggunakan gas dengan tekanan lebih dari 0,7 (bar) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 44 Tahun 2016, Surat Edaran ini melengkapi ketentuan yang mewajibkan wajib melampirkan surat keterangan hasil pemeriksaan yang sah (asli atau salinan resmi atau salinan elektronik resmi dari aslinya).
Bagi mobil yang menjalani pemeriksaan berkala, dokumen yang dilampirkan sama dengan mobil yang menjalani pemeriksaan awal, hanya saja tidak perlu melampirkan dokumen seperti: fotokopi surat keterangan pemeriksaan mutu pabrik (bagi mobil produksi dan rakitan dalam negeri); fotokopi asli surat keterangan renovasi mobil (bagi mobil hasil renovasi).
Menjelaskan pencabutan struk hipotek bank untuk STNK asli, Kepala Dinas Registrasi Kendaraan Bermotor Vietnam mengatakan bahwa tidak ada ketentuan hukum yang mewajibkan penyerahan dokumen ini saat melakukan pemeriksaan kendaraan. Hal ini sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat, pemilik kendaraan, dan pelaku usaha saat membawa kendaraan mereka untuk diperiksa.
Penambahan penyampaian surat keterangan hasil pemeriksaan peralatan yang sah sesuai Permendagri 44/2016 bertujuan agar pemilik kendaraan bermotor wajib menaati Permendagri 44/2016, sekaligus membantu menjamin terselenggaranya kegiatan pemeriksaan secara menyeluruh pada saat penerbitan surat keterangan hasil pemeriksaan keselamatan teknis dan perlindungan lingkungan bagi kendaraan bermotor yang dipasangi peralatan dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja yang ketat.
[iklan_2]
Source: https://www.baogiaothong.vn/tu-2025-bo-xuat-trinh-giay-bien-nhan-the-chap-cua-ngan-hang-khi-dang-kiem-o-to-192241224205546289.htm
Komentar (0)