
Sesuai dengan kebijakan baru, tingkat dukungan pembangunan perumahan telah ditingkatkan menjadi 100 juta VND/rumah, 120 juta VND/rumah di daerah dengan tanah yang kurang subur, dan 150 juta VND/rumah di zona ekonomi khusus Con Dao.
Angka tersebut tidak hanya memiliki makna materiil, tetapi juga membawa pesan kemanusiaan yang mendalam: Kota Ho Chi Minh sedang berkembang, tetapi semua warganya, dari pusat kota yang ramai hingga gang-gang kecil di pinggiran kota, dari daratan hingga pulau-pulau terpencil, turut serta dan menikmati hasil pembangunan kota tersebut.
Semangat ini ditegaskan dalam Resolusi Kongres Pertama Komite Partai Kota Ho Chi Minh, periode 2025-2030: Berkomitmen teguh pada tujuan pembangunan manusia yang komprehensif, menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan kemajuan dan kesetaraan sosial, memastikan peluang pembangunan, dan tidak meninggalkan siapa pun dalam proses pembangunan… Membangun sistem jaminan sosial yang komprehensif dan berlapis yang mencakup seluruh warga negara; terus memperhatikan veteran perang dan kelompok rentan; meningkatkan kualitas pengurangan kemiskinan yang berkelanjutan. Inilah landasan bagi Kota Ho Chi Minh untuk mewujudkan aspirasinya menjadi kota metropolitan internasional, kota yang modern, manusiawi, dan penuh kasih sayang.
Setelah reorganisasi dan penggabungannya dengan Binh Duong dan Ba Ria - Vung Tau , Kota Ho Chi Minh kini memikul tanggung jawab besar dan visi pembangunan yang lebih luas. Kota ini bukan hanya mesin ekonomi negara, tetapi juga "kota metropolitan" berkelas internasional, di mana semua kebijakan harus diarahkan pada pembangunan berkelanjutan dan kesetaraan sosial.
Dalam proses pembangunan ini, mempersempit kesenjangan antara kaya dan miskin, serta perbedaan standar hidup antara masyarakat di pusat kota dan pinggiran kota, dan antara daratan utama dan kepulauan, adalah tugas yang telah ditetapkan oleh kota ini dan terus diupayakan dengan teguh.
Oleh karena itu, kebijakan peningkatan dukungan perumahan tidak hanya membantu masyarakat memiliki lebih banyak kesempatan untuk menetap di rumah yang lebih luas dan nyaman, tetapi juga melambangkan pemerintah yang mendengarkan, berbagi, dan bertindak secara bertanggung jawab untuk rakyat.
Kota Ho Chi Minh tidak hanya memperhatikan "perumahan yang stabil," tetapi juga bertujuan untuk "kedamaian dan kesejahteraan" dalam kehidupan spiritual warganya. Pada bulan Oktober ini, Komite Tetap Komite Partai Kota Ho Chi Minh dengan suara bulat menyetujui kebijakan pengalokasian lahan di Jalan Ly Thai To No. 1 (Kelurahan Vuon Lai), lokasi utama di pusat kota tetapi saat ini kosong, untuk membangun taman bagi masyarakat.
Kota ini juga memutuskan untuk memperluas Ruang Budaya Ho Chi Minh di Museum Ho Chi Minh - Cabang Kota Ho Chi Minh agar berfungsi sebagai destinasi dan lokasi penting untuk pendidikan tradisional bagi generasi muda. Sekali lagi, kota ini memilih "lahan untuk rakyat," bukan "lahan untuk perdagangan."
Itu adalah keputusan yang populer, yang menunjukkan keteguhan kepemimpinan dalam memprioritaskan kepentingan masyarakat di atas keuntungan ekonomi jangka pendek. Singkatnya, setiap kebijakan—mulai dari peningkatan dukungan perumahan hingga pengalokasian lahan untuk taman dan museum—adalah bagian dari teka-teki dalam pembangunan yang harmonis antara ekonomi dan masyarakat.
Bagi Kota Ho Chi Minh, pembangunan perkotaan cerdas bukan hanya tentang menerapkan teknologi dalam pengelolaan, tetapi juga tentang menciptakan kondisi agar banyak warga dapat hidup sejahtera, layak, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat. Inilah yang menciptakan identitas Kota Ho Chi Minh sebagai kota yang beradab, modern, dan penuh kasih sayang, di mana kemakmuran diukur bukan hanya dari gedung-gedung tinggi dan jalan-jalan lebar, tetapi dari kebahagiaan setiap individu dan setiap keluarga.
Melihat kembali 50 tahun terakhir, rasa empati dan solidaritas bukanlah sekadar slogan, melainkan benang merah yang selalu hadir dalam setiap keputusan kota yang dinamai menurut nama Presiden Ho Chi Minh ini. Di masa-masa sulit, kota ini tidak pernah berpaling; di masa-masa pembangunan, kota ini tidak pernah melupakan siapa pun.
Saat ini, dengan aspirasi untuk menjadi "megacity" internasional, Kota Ho Chi Minh masih memilih untuk melestarikan unsur kemanusiaan dan nilai-nilai humanistik di dalam wilayah perkotaannya, memastikan bahwa setiap kebijakan dan setiap proyek diarahkan kepada dan untuk rakyat. Inilah bagaimana kota ini melanjutkan perjalanannya "untuk seluruh negeri, bersama seluruh negeri" dengan cinta, kasih sayang, dan komitmen yang mendalam: Tidak seorang pun akan tertinggal!
Sumber: https://www.sggp.org.vn/tu-chinh-sach-an-sinh-den-tam-nhin-do-thi-nhan-van-post820100.html






Komentar (0)