Menurut RIA Novosti, pertemuan tersebut dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Kementerian Pertahanan Rusia merilis foto dan video pertemuan yang menunjukkan partisipasi Bapak Sokolov dan para jenderal tinggi Angkatan Laut dan Angkatan Darat Rusia.
Laksamana Sokolov menghadiri pertemuan tersebut dengan seragam militer lengkap, menurut klip video berdurasi delapan menit yang ditayangkan di televisi pemerintah Rusia. Ia muncul di layar beberapa kali dan tidak dikutip.
Laksamana Viktor Sokolov
Sebelumnya pada tanggal 26 September, ketika ditanya tentang situasi Tuan Sokolov pada konferensi pers, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan tidak ada informasi tentang komandan tersebut dan meminta wartawan untuk menghubungi Kementerian Pertahanan Rusia.
Pada tanggal 25 September, pasukan operasi khusus militer Ukraina mengumumkan bahwa 34 perwira, termasuk Tn. Sokolov, tewas dalam serangan Kyiv terhadap markas Armada Laut Hitam di kota Sevastopol di semenanjung Krimea pada tanggal 22 September.
Tampilan cepat: Perkembangan terkini apa yang terjadi dalam kampanye militer Rusia di Ukraina pada hari ke-579?
Pada hari serangan, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa pasukannya menembak jatuh lima rudal Ukraina, satu prajurit Armada Laut Hitam hilang, dan sebuah gedung markas rusak.
Dalam video terbaru yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Menteri Shoigu mengatakan lebih dari 17.000 tentara Ukraina tewas pada bulan September dan lebih dari 2.700 senjata, termasuk tujuh kendaraan tempur Bradley AS, dihancurkan.
"Angkatan bersenjata Ukraina menderita kerugian serius di sepanjang garis depan," ujar Shoigu kepada para jenderalnya, seraya menambahkan bahwa serangan balasan Ukraina sejauh ini gagal.
"Amerika Serikat dan sekutunya terus mempersenjatai angkatan bersenjata Ukraina, sementara rezim Kyiv membantai tentara tak terlatih dalam serangan yang tak beralasan," ujar Shoigu dalam pertemuan tersebut.
Kepala intelijen Ukraina: Tank Abrams hanya boleh digunakan dalam operasi penting
Kyiv tidak segera mengomentari informasi terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia.
[iklan_2]
Tautan sumber






Komentar (0)