Departemen Umum Pajak baru saja mengeluarkan Surat Edaran No. 339 yang memperkenalkan sejumlah poin baru dari Surat Edaran No. 86/2024/TT-BTC yang mengatur pendaftaran pajak.

Khususnya, apabila seseorang diberikan lebih dari 1 kode pajak, pembayar pajak harus memperbarui informasi nomor identifikasi pribadi untuk kode pajak yang telah diberikan sehingga otoritas pajak dapat mengintegrasikan kode pajak tersebut ke dalam nomor identifikasi pribadi, dan menggabungkan data pajak pembayar pajak sesuai dengan nomor identifikasi pribadi.

Setelah kode pajak diintegrasikan ke dalam nomor identifikasi pribadi, faktur, voucher, catatan pajak, dan dokumen sah lainnya yang dibuat menggunakan informasi kode pajak individu akan terus digunakan untuk menjalankan prosedur administratif perpajakan, membuktikan pemenuhan kewajiban perpajakan tanpa harus menyesuaikan informasi kode pajak pada faktur, voucher, dan catatan pajak dengan nomor identifikasi pribadi.

Konsultasi sewa 5.jpg
Mulai 1 Juli 2025, wajib pajak akan menggunakan nomor identifikasi pribadi, bukan kode pajak. Foto: Nam Khanh

Surat Edaran No. 86/2024/TT-BTC mulai berlaku sejak tanggal 6 Februari 2025, menggantikan Surat Edaran No. 105/2020/TT-BTC yang memberikan panduan tentang pendaftaran pajak, kecuali untuk kasus-kasus di mana kode pajak ditetapkan oleh otoritas pajak untuk orang pribadi, rumah tangga, dan rumah tangga bisnis yang akan dilaksanakan sampai dengan tanggal 30 Juni 2025.

Mulai tanggal 1 Juli 2025, wajib pajak, otoritas pajak, badan, organisasi, dan orang pribadi lain yang terkait dengan penggunaan kode pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 Undang-Undang Administrasi Pajak Tahun 2019 wajib menggunakan nomor identifikasi pribadi sebagai pengganti kode pajak.

Dalam hal rumah tangga usaha, rumah tangga atau individu dalam hal menggunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP) sebagai pengganti kode pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Ayat (5) Surat Edaran No. 86/2024/TT-BTC dan telah memperoleh kode pajak sebelum tanggal 1 Juli 2025 serta data pendaftaran wajib pajak perwakilan rumah tangga usaha, perwakilan rumah tangga atau individu tersebut telah sesuai dengan data pribadi yang tercatat dalam Basis Data Kependudukan Nasional, maka rumah tangga usaha, rumah tangga atau individu tersebut dapat menggunakan nomor pokok wajib pajak (NPWP) sebagai pengganti kode pajak mulai tanggal 1 Juli 2025, termasuk melakukan penyesuaian dan penambahan kewajiban perpajakan yang timbul berdasarkan kode pajak yang telah diberikan sebelumnya.

Pada saat yang sama, otoritas pajak memantau dan mengelola semua data rumah tangga bisnis, rumah tangga, individu, dan data pendaftaran pengurangan keluarga tanggungan yang menggunakan nomor identifikasi pribadi.

Apabila rumah tangga usaha, rumah tangga, atau individu telah diberikan kode pajak sebelum 1 Juli 2025, tetapi informasi registrasi pajak perwakilan rumah tangga usaha, perwakilan rumah tangga, atau individu tersebut tidak sesuai dengan informasi individu yang tersimpan dalam Basis Data Kependudukan Nasional atau tidak lengkap, maka otoritas pajak harus memperbarui status kode pajak rumah tangga usaha, rumah tangga, atau individu tersebut ke status 10 "Kode pajak menunggu pembaruan informasi nomor identifikasi pribadi".

Wajib pajak harus melakukan prosedur untuk mengubah informasi pendaftaran pajak dengan otoritas pajak untuk memastikan bahwa informasi tersebut sesuai dengan Basis Data Penduduk Nasional sebelum menggunakan nomor identifikasi pribadi alih-alih kode pajak.