Venezuela mengerahkan pasukan besar dalam menghadapi ancaman AS di Karibia

(CLO) Venezuela sedang melakukan "mobilisasi besar-besaran" personel militer, senjata, dan peralatan untuk melawan peningkatan kehadiran angkatan laut dan militer AS di Laut Karibia.

Menurut Menteri Pertahanan Vladimir Padrino López, angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, dan pasukan cadangan akan berpartisipasi dalam latihan yang berlangsung hingga 12 November, yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komando, kendali, komunikasi, dan pertahanan terhadap “ancaman imperialis” dari Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan Padrino López menegaskan bahwa pengerahan pasukan Venezuela merupakan bagian dari “Rencana Kemerdekaan 200” - sebuah strategi gabungan militer dan sipil untuk memobilisasi tentara reguler, milisi, dan polisi guna melindungi negara.

Latihan ini juga melibatkan Milisi Bolivarian, pasukan cadangan sipil yang dibentuk oleh mendiang Presiden Hugo Chávez. Angkatan Bersenjata Nasional Bolivarian saat ini beranggotakan sekitar 123.000 tentara.

Sebuah pesawat tempur AF/A-18E Super Hornet terbang di atas USS Gerald R. Ford pada tanggal 5 November. Foto: Angkatan Laut AS

Langkah ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara. Pada 11 November, Angkatan Laut AS mengumumkan bahwa kapal induk USS Gerald R. Ford—kapal perang terbesar Amerika—telah tiba di wilayah operasi Komando Selatan AS, yang mencakup sebagian besar Amerika Latin.

Kelompok penyerang Ford mencakup sembilan skuadron udara, dua kapal perusak berpeluru kendali, sebuah kapal komando pertahanan udara, lebih dari 4.000 pelaut, dan banyak peralatan militer lainnya.

AS mengatakan pengerahan pasukan tersebut bertujuan untuk memerangi perdagangan narkoba dan melindungi keamanan regional, tetapi Venezuela mengatakan AS sebenarnya mengupayakan perubahan rezim di Venezuela. Beberapa pejabat AS telah mengakui bahwa strategi tersebut bertujuan untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, dan bulan lalu Presiden Donald Trump mengatakan CIA telah diberi izin untuk beroperasi di negara itu.

Sebelum munculnya Ford, AS mengerahkan sekitar 15.000 personel di wilayah tersebut, bersama dengan banyak kapal perang, kapal selam, helikopter, jet tempur F-35, drone MQ-9 Reaper dan sekitar 5.000 tentara yang ditempatkan di Puerto Riko.

Selain itu, pesawat pengebom AS juga melakukan misi pelatihan dan demonstrasi serangan di dekat pantai Venezuela pada akhir Oktober.

Sumber: https://congluan.vn/venezuela-huy-dong-luc-luong-lon-truoc-su-de-doa-cua-my-o-caribe-10317528.html