Menurut Bapak Doan Tien Quyet, pakar analisis data VPI, model peramalan harga bensin yang menerapkan model jaringan syaraf tiruan (JST) dan algoritma pembelajaran terawasi dalam pembelajaran mesin VPI memperkirakan harga eceran bensin E5 RON 92 akan naik sebesar 157 VND (0,8%) menjadi 19.767 VND/liter, sedangkan bensin RON 95-III akan naik sebesar 133 VND (0,7%) menjadi 20.293 VND/liter.
Model VPI memprediksi harga minyak eceran akan terus menurun selama periode ini. Khususnya, harga minyak tanah diperkirakan akan naik 2,8% menjadi VND19.141/liter, solar diperkirakan akan naik 2,6% menjadi VND19.135/liter, dan bahan bakar minyak diperkirakan akan naik 2,5% menjadi VND15.580/kg. VPI memprediksi Kementerian Keuangan , Perindustrian, dan Perdagangan akan tetap tidak mengalokasikan atau menggunakan Dana Stabilisasi Harga Minyak Bumi selama periode ini.
Di pasar dunia , pada akhir sesi tanggal 30 September (waktu AS), harga minyak Brent turun 1,4% menjadi 67,02 USD/barel; harga minyak WTI AS turun 1,7% menjadi 62,37 USD/barel.
Harga minyak terus merosot karena investor bersiap menghadapi kemungkinan kelebihan pasokan karena Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) diperkirakan akan meningkatkan produksi lebih lanjut bulan depan dan dimulainya kembali ekspor minyak dari wilayah Kurdistan Irak melalui Turki. Sumber mengatakan delapan anggota OPEC+ kemungkinan sepakat untuk meningkatkan produksi pada November 2025 sebesar 274.000-411.000 barel per hari, atau dua atau tiga kali lipat peningkatan pada Oktober 2025. OPEC+ menyumbang sekitar setengah dari produksi minyak dunia. Peningkatan tersebut bisa mencapai 500.000 barel per hari, menurut sumber. Bloomberg News melaporkan pada 30 September bahwa OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari.
Michael McCarthy, CEO platform investasi Moomoo di Australia dan Selandia Baru, mengatakan kekhawatiran yang masih ada mengenai meningkatnya produksi minyak menahan kenaikan komoditas tersebut.
Analis ANZ mengatakan risiko penutupan pemerintah AS meningkatkan kekhawatiran akan permintaan. Sementara itu, data Badan Informasi Energi AS yang dirilis pada 30 September menunjukkan bahwa produksi minyak mentah negara itu meningkat sebesar 109.000 barel per hari dari rekor sebelumnya pada Juni 2025, mencapai rekor bulanan baru sebesar 13,64 juta barel per hari pada Juli 2025.
Sumber: https://baotintuc.vn/kinh-te/vpi-du-bao-gia-xang-tang-nhe-trong-ky-dieu-hanh-ngay-mai-210-20251001100343948.htm
Komentar (0)