SGGPO
Pada sore hari tanggal 23 Juni, Badan Kepolisian Investigasi Kementerian Keamanan Publik memutuskan untuk mengadili 15 terdakwa terkait kasus "Manipulasi Pasar Saham" yang terjadi di Perusahaan Saham Gabungan FLC Group.
Di antara 15 terdakwa yang baru saja dituntut, terdapat 2 karyawan Perusahaan Saham Gabungan FLC Group, Do Thi Huyen Trang, Wakil Kepala Departemen Akuntansi dan Nguyen Thi Nga, seorang akuntan. Para terdakwa lainnya adalah pimpinan dan karyawan anak perusahaan FLC, termasuk: Trinh Van Dai, Wakil Direktur Jenderal Perusahaan Saham Gabungan Konstruksi FLC Faros; Trinh Thi Thanh Huyen, karyawan Perusahaan Rumah FLC; Trinh Tuan, Kepala Departemen Material Perusahaan Tanah FLC; Hoang Thi Hue, mantan karyawan Perusahaan Saham Gabungan Perdagangan dan Layanan Digital FLC; Trinh Van Nam, mantan karyawan Perusahaan Saham Gabungan Tre Viet Aviation; Nguyen Van Manh, karyawan Departemen Material Perusahaan Tanah FLC Limited; Nguyen Quang Trung, sopir Rumah Sakit Umum Ha Thanh dan Nguyen Thi Hong Dung, yang tinggal di Distrik Cau Giay, Hanoi .
Terdakwa Trinh Van Quyet
Para terdakwa lainnya bekerja di BOS Securities Joint Stock Company, termasuk: Nguyen Thi Thanh Phuong, Kepala Departemen Layanan Sekuritas; Nguyen Thi Thu Thom, mantan Wakil Kepala Departemen Layanan Sekuritas; Bui Ngoc Tu, Wakil Kepala Departemen Layanan Sekuritas; Quach Thi Xuan Thu, Kepala Akuntan dan Tran Thi Lan, mantan Kepala Akuntan.
Para terdakwa merupakan kenalan, keluarga, dan karyawan terdakwa Trinh Van Quyet yang membantu Trinh Van Quyet, Trinh Thi Minh Hue , dan kaki tangannya dalam "memanipulasi pasar saham", yang secara ilegal menghasilkan lebih dari 667 miliar VND.
Ke-15 terdakwa tersebut dituntut untuk menyelidiki tindakan "Manipulasi Pasar Saham" dan menerapkan tindakan melarang mereka meninggalkan tempat tinggal mereka.
Badan Kepolisian Investigasi Kementerian Keamanan Publik mengatakan bahwa ke-15 terdakwa dituntut berdasarkan Pasal 211 KUHP, sebagai kaki tangan dalam peran membantu dan bersekongkol.
Keputusan dan perintah penuntutan dari Badan Kepolisian Investigasi Kementerian Keamanan Publik telah disetujui oleh Kejaksaan Agung (Departemen 5) sesuai dengan hukum.
Pada hari yang sama, Badan Kepolisian Investigasi Kementerian Keamanan Publik melakukan proses hukum dan menggeledah tempat tinggal dan tempat kerja 21 lokasi para tersangka.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)