Miliarder Larry Ellison, salah satu pendiri Oracle.
Peristiwa pada 10 September 2025 menandai titik balik yang istimewa. Aset Ellison meroket hampir $90 miliar hanya dalam satu hari, sehingga total kekayaan bersihnya mencapai $383 miliar, hampir setara dengan kekayaan Elon Musk sebesar $384 miliar. Bahkan, aset Ellison pernah mencapai $393 miliar, menyalip Elon Musk.
Kenaikan luar biasa ini didorong oleh lonjakan saham Oracle sebesar 43% setelah perusahaan mengumumkan backlog layanan cloud yang melebihi $450 miliar dan menandatangani serangkaian kontrak "besar" dengan "perusahaan besar" di bidang kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia dan OpenAI. Dalam konteks AI sebagai fokus global, Oracle telah memposisikan dirinya sebagai faktor infrastruktur utama. Penandatanganan kontrak senilai ratusan miliar dolar untuk layanan komputasi awan membuktikan bahwa Oracle telah berhasil bertransformasi dari perusahaan basis data tradisional menjadi "raksasa" dalam revolusi AI.
Makna di luar angka
Momen Ellison menyalip Musk lebih dari sekadar angka. Jika Musk mewakili era energi hijau, mobil listrik, dan eksplorasi ruang angkasa, Ellison mewakili "infrastruktur AI"—di mana komputasi awan dan pusat data menjadi tulang punggung ledakan AI. Kebangkitan Larry Ellison merepresentasikan pergeseran keseimbangan kekuasaan di antara orang-orang superkaya. Di era AI, nilai tidak hanya berasal dari mobil listrik, roket, atau media sosial, tetapi dari "jalur data" yang luas tempat miliaran model AI dilatih.
Keseimbangan kekuatan bergeser
Meskipun masa kejayaan Larry Ellison sebagai orang terkaya di dunia hanya sebentar, peristiwa itu cukup untuk menegaskan bahwa persaingan antara miliarder teknologi bukan lagi sekadar pemeringkatan orang kaya dan miskin, tetapi lebih kepada penentuan industri mana yang akan memimpin masa depan.
Sumber: https://doanhnghiepvn.vn/doanh-nhan/-vuot-mat-elon-musk-cu-ong-81-tuoi-bat-ngo-thanh-nguoi-giau-nhat-the-gioi/20250911015903294






Komentar (0)