Belakangan ini, situasi mobil, bus, dan truk yang parkir di mana-mana di jalan internal 11, 13, 14, 20, dan 28 di Kawasan Perumahan 6A semakin parah, menyebabkan frustrasi bagi warga. Penggunaan jalan dan trotoar untuk parkir tidak hanya merusak keindahan kota tetapi juga menimbulkan banyak potensi risiko bagi keselamatan dan keamanan lalu lintas, terutama di pagi dan sore hari—waktu orang-orang berkumpul untuk berjalan kaki dan berolahraga di sekitar taman.

Menurut warga, setiap pagi, puluhan kendaraan pribadi, kendaraan dinas, dan truk ringan terparkir di kedua sisi jalan, bahkan di trotoar, sehingga menghalangi jalur pejalan kaki dan persimpangan. Banyak pejalan kaki harus berjalan di jalan untuk bergerak, yang dapat dengan mudah menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain. Khususnya, area di sekitar taman pusat Perumahan 6A telah menjadi tempat parkir spontan, yang memengaruhi pemandangan umum.

Tak hanya berhenti di tempat parkir liar, beberapa pengemudi juga tidur di hammock, bertelanjang dada, makan, minum, merokok, mengumpat, membuat keributan, dan sering bertengkar... Perilaku-perilaku ini memengaruhi kehidupan warga, terutama anak-anak yang sering bersekolah atau bermain di dekat area taman. Masyarakat menganggap hal ini sebagai pelanggaran ketertiban kota dan gaya hidup beradab, dan perlu ditindak tegas demi menjaga lingkungan hidup yang bersih dan aman.
Banyak warga yang mengatakan bahwa parkir kendaraan yang padat juga menghambat lalu lintas di area tersebut, terutama pada jam-jam sibuk saat orang tua menjemput anak-anak mereka dari sekolah. Banyak kendaraan tidak dapat berputar balik atau harus mundur, sehingga menimbulkan potensi risiko kecelakaan. Beberapa kendaraan diparkir semalaman, bahkan berhari-hari tanpa bergerak, sehingga memenuhi jalan, menghalangi kendaraan pengangkut sampah dan kendaraan penyelamat saat dibutuhkan.

Meskipun warga telah berulang kali melaporkan situasi ini kepada pihak berwenang di Komune Binh Hung, situasi tersebut belum terselesaikan. Beberapa pengemudi menunjukkan sikap tidak kooperatif, bahkan menantang ketika diingatkan. Kurangnya pemeriksaan dan penanganan rutin oleh petugas telah menyebabkan peningkatan pelanggaran.
Warga Perumahan 6A menginginkan terciptanya lingkungan hidup yang aman, tertib dan beradab, sesuai dengan tata ruang percontohan kawasan perkotaan.

Berdasarkan kenyataan di atas, masyarakat merekomendasikan agar Komite Rakyat Komune Binh Hung dan Kepolisian Komune meningkatkan inspeksi dan menangani secara tegas kasus parkir liar, terutama di taman, sekolah, dan jalan-jalan dalam kota yang padat. Bersamaan dengan itu, Dinas Konstruksi dan pemerintah daerah harus meninjau dan memasang rambu larangan parkir di lokasi berbahaya, serta menambahkan kamera pengawas di taman dan jalan utama untuk segera mendeteksi dan menangani pelanggaran. Dewan Pengelola Kawasan Permukiman harus meningkatkan sosialisasi dan mengingatkan warga serta pengunjung untuk mematuhi peraturan tata tertib kota dan tidak menggunakan trotoar dan jalan untuk parkir atau aktivitas pribadi.
Sumber: https://www.sggp.org.vn/xe-dau-tran-lan-gay-mat-an-toan-va-trat-tu-tai-khu-dan-cu-6a-xa-binh-hung-post820604.html







Komentar (0)