Tren wisata kuliner: Mengapa Vietnam menjadi destinasi paling populer?

Wisata kuliner tidak hanya menghadirkan pengalaman cita rasa unik dan berbeda di negeri yang kita kunjungi, tetapi juga menjadi cara bagi setiap orang untuk merasakan dan memahami lebih dalam budaya dan gaya hidup masyarakat setempat.

Wisata kuliner berfokus pada pengalaman dan kenikmatan kuliner khas suatu daerah untuk mengeksplorasi budaya lokal, dan secara bertahap menjadi tren yang diminati wisatawan. Dalam setiap perjalanan ini, setiap orang dapat menyelami kehidupan masyarakat setempat dengan berbagai aktivitas seperti mengunjungi pasar terapung, menemukan jajanan kaki lima yang lezat, dan bahkan belajar memasak...

Menurut penerbit perjalanan ternama dunia, Lonely Planet, kelas memasak, kunjungan ke pasar lokal, atau tur kuliner kaki lima membantu pengunjung merasakan warisan kuliner negeri berbentuk S ini. Kecintaan sejati terhadap kuliner Vietnam seringkali dipicu oleh pengunjung internasional dari jajanan kaki lima, tempat cita rasa tradisional yang paling beragam dan menarik ditemukan.

Kuliner Vietnam bukan hanya pho atau banh mi, karena setiap daerah memiliki kekhasannya sendiri yang didasarkan pada produk pertanian dan teknik pengolahannya, serta cara menambahkan rempah-rempah lokal. Situs web ini secara khusus menyarankan kombinasi jajanan kaki lima dengan hidangan mewah di restoran-restoran yang direnovasi dari vila-vila Prancis kuno di Hanoi atau Hoi An sebagai pengalaman yang wajib dicoba ketika berkunjung ke Vietnam.

Setelah meninggalkan kesan yang mendalam pada wisatawan dunia, Vietnam baru saja masuk dalam daftar 20 destinasi musim dingin paling ideal di dunia untuk tahun 2025-2026 dengan peringkat "Terbaik untuk makanan" - destinasi musim dingin yang ideal bagi pecinta kuliner oleh majalah perjalanan Time Out (Inggris).

Asosiasi Perjalanan Kuliner Dunia (WFTA) menunjukkan bahwa 81% pelancong internasional menganggap menikmati kuliner lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari perjalanan mereka, dan bersedia menghabiskan hingga 25-35% anggaran mereka untuk pengalaman ini.

Menurut Research and Markets, pasar wisata kuliner global diperkirakan mencapai 4,21 triliun dolar AS pada tahun 2033, dengan tingkat pertumbuhan yang mengesankan sebesar 14,46% per tahun. Tidak hanya itu, Asia-Pasifik saat ini memegang 43,1% pangsa pasar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan untuk menjelajahi budaya dan destinasi melalui kuliner sedang meningkat pesat di kawasan ini.

Sementara itu, menurut data Traveloka, pengalaman kuliner menjadi kekuatan pendorong penting dalam keputusan perjalanan di seluruh Asia Tenggara, dan Vietnam telah muncul sebagai salah satu tujuan paling populer bagi para pecinta kuliner, bersama dengan Thailand, Singapura, Hong Kong (Tiongkok), dan Jepang.

Khususnya, jumlah pencarian untuk Kota Ho Chi Minh, Hanoi, Da Nang, dan Nha Trang menunjukkan semakin menariknya Vietnam berkat pengalaman kulinernya yang kaya, yang menggabungkan cita rasa lokal dan pendalaman budaya.

Di seluruh wilayah, wisatawan semakin tertarik dengan model “destinasi bersantap”, di mana santapan dipadukan dengan tempat-tempat unik seperti pelayaran sungai, bar atap/sky dining, atau restoran di dekat situs warisan budaya.

Jenis yang populer termasuk prasmanan hotel bintang 4-5, masakan Jepang seperti sushi dan shabu-shabu, pelayaran makan malam, teh sore, dan pesta makanan laut.

Menurut survei dari Traveloka, wisatawan internasional lebih tertarik pada hidangan kerajaan Hue, makanan kaki lima, dan prasmanan Vietnam, sementara prasmanan makanan laut Thailand dan daging sapi Yakiniku Wagyu Jepang masih menjadi pilihan populer di wilayah tersebut.

Tren ini menunjukkan bahwa permintaan wisata kuliner terus meningkat berkat perpaduan cita rasa autentik dan pengalaman budaya. Memahami permintaan ini, Ibu Baidi Li, Wakil Presiden Perdagangan Traveloka, mengatakan bahwa platform ini ingin membantu wisatawan menjelajahi kekayaan warisan kuliner Vietnam dan mengakses destinasi kuliner paling ikonis di Asia Tenggara.

"Data kami menunjukkan bahwa makanan bukan lagi pelengkap perjalanan, melainkan telah menjadi pendorong utama dalam membentuk keputusan perjalanan. Melalui program Super Sale 12/12, Traveloka berharap dapat memberdayakan wisatawan Vietnam untuk menjelajahi surga kuliner paling ikonis di Asia, di mana setiap destinasi memiliki identitas cita rasa dan kisah budaya yang unik," ujar Ibu Baidi Li.

Sup mie sapi Hanoi. (Sumber foto: Vietnam+)

Karenanya, platform perjalanan terkemuka di Asia Tenggara ini akan menawarkan berbagai insentif menarik kepada wisatawan, seperti kupon diskon 50-99% selama golden hour, berpartisipasi dalam aktivitas interaktif untuk menerima e-voucher...

Dari kuliner tradisional yang bersifat pengalaman hingga aktivitas yang menghubungkan pengunjung dengan masyarakat lokal, Ibu Baidi Li meyakini bahwa kuliner adalah pintu gerbang menuju perjalanan yang lebih mendalam dan bermakna.

Komentar (0)