ANTD.VN - Gunung Ba Den, dengan kuil kuno Linh Son Tien Thach dan legenda Bodhisattva Linh Son Thanh Mau, adalah tanah suci, tempat yang menawarkan banyak pengalaman unik dan mengharukan.
Jutaan pengunjung datang ke Pagoda Ba setiap tahun untuk mencari ketenangan spiritual dan memanjatkan doa kepada Linh Son Thanh Mau – simbol tertinggi dalam kehidupan spiritual masyarakat Vietnam Selatan. Banyak yang percaya bahwa semua kesedihan, penyakit, dan kesulitan didengar oleh Linh Son Thanh Mau, yang akan memberikan berkah dengan hati Bodhisattva-nya yang penuh welas asih.
Kaum muda berdoa memohon kekayaan dan keberuntungan, kaum tua memohon kedamaian, dan orang sakit memohon kesehatan yang baik… Banyak orang memilih untuk mengunjungi gunung suci sebagai ritual tahunan untuk memberi penghormatan kepada Dewi di sistem enam kuil dan banyak tempat suci serta gua yang terkait dengan legenda suci.
Di puncak gunung, menyalakan lampion adalah salah satu ritual tradisional Buddha tertua, yang sering dilakukan selama festival. Aktivitas bermakna ini dicintai oleh banyak umat Buddha dan wisatawan, yang rela bermalam untuk berpartisipasi dalam upacara persembahan lampion. Ribuan lampion yang berkilauan menerangi puncak gunung yang berkabut, menciptakan suasana yang sangat magis dan sakral bagi para pengunjung.
Dalam budaya Buddha, lampu di dalam bunga melambangkan ketidakabadian hidup, sehingga menyalakan lentera terapung merupakan harapan akan berkah dan kedamaian. Lentera terapung juga melambangkan lampu kebijaksanaan, yang menerangi jalan bagi umat Buddha di malam panjang ketidaktahuan.
Di Gunung Ba Den, setiap lampion dibuat dengan tangan oleh umat Buddha dan wisatawan, masing-masing diukir dengan sebuah harapan, dan dilepaskan ke cakram air mistis yang mengalir di sekitar pilar Sutra Prajnaparamita di kaki patung besar Dewi Welas Asih, Tay Bo Da Son. Setelah setiap malam persembahan lampion, para penyelenggara melakukan ritual untuk memberkati lampion dengan harapan, dengan harapan harapan tersebut akan menjadi kenyataan.
Upacara persembahan lampion yang sangat mengharukan di Gunung Ba Den biasanya diadakan dengan khidmat dan sakral untuk merayakan hari raya Buddha utama seperti Hari Lahir Buddha, Festival Vu Lan, Festival Ibu Suci Linh Son, Festival Bodhisattva Avalokiteśvara, dan Festival Buddha Maitreya…
Pada malam hari Sabtu dan Minggu, tanggal 4 dan 5 November (bertepatan dengan tanggal 21 dan 22 bulan ke-9 kalender lunar), pengunjung Gunung Ba Den akan memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam upacara persembahan lampion untuk merayakan peringatan pelepasan Bodhisattva Avalokiteshvara dari kehidupan duniawi. Pengalaman sakral ini akan menjadi momen bagi umat Buddha dan pengunjung untuk mengungkapkan penghormatan mereka terhadap pahala besar Bodhisattva Avalokiteshvara dan untuk memanjatkan doa bagi diri mereka sendiri dan keluarga mereka.
Memberi penghormatan di hadapan relik Buddha Shakyamuni juga merupakan pengalaman yang tak ternilai bagi para pengunjung yang berziarah ke Gunung Ba Den. Relik Buddha tersebut dihormati sebagai harta karun dan dianggap sebagai mukjizat Buddhisme, hasil dari pengembangan moral dan welas asih yang agung dari Buddha Shakyamuni.
Gunung Ba Den adalah salah satu tempat langka di Vietnam yang melestarikan relik Buddha Shakyamuni. Di puncak gunung, relik Buddha disemayamkan dengan khidmat di dalam stupa kaca bertingkat dua, di tengah ruang relik suci di pusat pameran Buddha di kaki patung Dewi Welas Asih, Tay Bo Da Son.
Bagi umat Buddha, kesempatan untuk menghormati relik Buddha Shakyamuni adalah sebuah mukjizat, seolah-olah mereka melihat Sang Buddha masih hadir di dunia ini, dengan welas asih dan kemurahan hatinya, menyelamatkan semua makhluk hidup.
Bagi banyak pengunjung Gunung Ba Den, memberi penghormatan kepada Patung Agung Dewi Welas Asih di puncak gunung tertinggi di Asia adalah pengalaman yang patut dicoba berkali-kali seumur hidup. Terkadang tersembunyi di antara awan yang berputar-putar, terkadang bersinar di tengah pemandangan indah di puncak gunung, patung agung Dewi Welas Asih duduk di atas alas teratai perunggu, melambangkan kebijaksanaan, kebajikan, dan welas asih tanpa batas untuk semua makhluk.
Dari bunga teratai di kaki patung Dewi Welas Asih di Gunung Tây Bổ Đà, air murni mengalir turun. Bagi banyak orang, air yang mengalir tersebut melambangkan welas asih Bodhisattva yang menyebar, yang menyelamatkan semua makhluk hidup.
Banyak festival Buddha besar secara rutin diadakan di Gunung Ba Den, seperti Festival Buddha Maitreya pada awal Januari, Hari Lahir Buddha pada bulan April (Kalender Lunar), Festival Vu Lan pada bulan Juli (Kalender Lunar), dan Festival Pelepasan Bodhisattva Avalokiteśvara pada bulan September (Kalender Lunar). Festival-festival besar ini merupakan kesempatan bagi umat Buddha dan wisatawan untuk mengunjungi Gunung Ba Den sebagai situs suci Buddha, mencari landasan spiritual yang kokoh.
Tautan sumber






Komentar (0)