Tekanan hidup bersama Hong Nhung dan Hong Phuong
Pada pagi hari tanggal 18 Juni, Hong Loan - putri mendiang Artis Berjasa Vu Linh menyampaikan kepada media alasannya meminta artis Hong Nhung dan putrinya (adik artis Vu Linh) meninggalkan rumah dan gugatan atas hak warisan.
Hong Loan mengatakan bahwa dia merasa tidak aman tinggal bersama Hong Phuong dan anak-anaknya.
Hong Loan mengatakan konflik keluarga bermula dari kontrak siaran langsung pemakaman dengan BH Media Company. Saat pemakaman, Hong Phuong menandatangani kontrak tanpa persetujuannya, sehingga membuat putri Vu Linh merasa tidak dihargai.
Sebelum konflik, Hong Loan ingin keluarganya bersatu kembali untuk mengurus seniman Vu Linh. Ia bahkan berniat menjual tanahnya untuk membeli rumah bagi Hong Phuong dan mengurus semua anggota keluarga, tetapi Nyonya Hong Nhung ingin ia dan Hong Phuong menjadi pemilik bersama.
Itulah yang membuat Hong Loan tidak senang. "Itulah niat awalnya. Saat ini, saya merasa hal itu tidak perlu karena banyak konflik dengan keluarga Nona Sau (artis Hong Nhung - PV)," ujarnya.
Mengenai alasan meminta artis Hong Nhung dan putrinya, Hong Phuong, untuk meninggalkan rumah, Hong Loan mengatakan bahwa ia merasa tidak aman dan tertekan selama tinggal bersama. Ia juga membantah telah membuang barang-barang dan pakaian Hong Phuong ke jalan.
"Keduanya sangat spiritual, yang membuat saya tertekan. Mereka membawa banyak jimat untuk dipajang di altar ayah saya, yang membuat saya takut, jadi saya harus meminta mereka pindah. Setelah itu, Bu Sau dan Hong Phuong menolak untuk datang dan mengambil barang-barang itu. Saya hanya membersihkan semuanya dan menyimpannya agar orang-orang datang dan mengambilnya," ujarnya.
Ketika suasana menjadi tegang dan mereka tidak dapat menemukan titik temu, Hong Loan juga menyarankan agar Kim Nga, yang telah merawat seniman Vu Linh selama bertahun-tahun, kembali ke kampung halamannya untuk merawat orang tuanya yang sudah lanjut usia. Namun, Kim Nga kemudian membuat unggahan yang menyinggung tentangnya di media sosial.
merasa kasihan pada ayah
Terkait gugatan sengketa properti dengan artis Hong Nhung, Hong Loan mengatakan bahwa dia tidak pernah ingin terlibat dalam litigasi.
Namun, ketika ia menerima kabar bahwa artis Hong Nhung menggugatnya, ia berkata akan mengikuti jejaknya. "Saya hanya takut ayah saya akan sedih atau hal itu akan memengaruhinya, tetapi saya bisa menanggung semua yang lain," ujarnya.
Hong Loan di pemakaman Seniman Berjasa Vu Linh Maret lalu (Foto: Thanh Nien)
Sebelumnya, pada 15 Juni, Hong Phuong mengumumkan pernyataan tentang jumlah uang belasungkawa, biaya pemakaman untuk artis Vu Linh serta pembangunan makam kepada media.
Namun, Hong Loan mengatakan ia tidak menerimanya karena ia menganggap Hong Phuong dan ibunya tidak jelas soal uang. Keduanya memutuskan sendiri pendapatan dan pengeluaran mereka tanpa berkonsultasi dengannya. Setelah semuanya selesai, Hong Phuong baru mengirim pesan kepada Hong Loan untuk memberi tahu angka akhirnya.
Phuong menunjukkan buku catatan sumbangan pemakaman kepada saya, tetapi isinya kurang jelas. Akhirnya, Phuong memberi tahu saya bahwa sisa sumbangan pemakaman hanya sekitar 13 juta VND.
Yang paling saya pedulikan adalah orang-orang mengirimkan donasi kepada ayah saya. Saya merasa pernyataan yang diposting Hong Phuong tidak dapat diterima. Jika ada orang dari luar negeri yang berdonasi, Phuong harus mengirimkan daftarnya kepada saya, kalau tidak, saya tidak akan tahu jika mereka saling berbalas seperti ini.
Saya juga ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan kepada semua orang, siapa pun yang telah mengirimkan uang kepada Paman Thanh, Hong Phuong, dan Kim Nga, mohon beri tahu saya, untuk berterima kasih kepada semua orang atau mengembalikannya kepada hadirin, untuk beramal guna mengumpulkan pahala bagi ayah saya", kata putri seniman Vu Linh.
Putri sang seniman mengatakan yang paling membuatnya sedih adalah begitu Vu Linh meninggal, anak-anaknya mulai ribut soal sengketa properti. Ia sendiri juga merasa bersalah terhadap ayahnya.
Saya tidak ingin kabar buruk tersebar dan membuat orang-orang menertawakan ayah saya. Karena semasa hidupnya, ayah saya sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya, dengan aura yang cemerlang. Saat ini, saya hanya berharap semuanya akan diselesaikan dengan cepat dan damai. Saya berharap keluarga akan damai, sehingga ayah saya dapat beristirahat dengan tenang.
"Kemudian saya juga meminta izin untuk berbisnis di rumah ayah saya, agar bisa mendapatkan penghasilan, mengurus keluarga, dan agar ayah saya tenang," ujarnya.
[iklan_2]
Sumber









Komentar (0)