Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan dan mengurangi risiko penyakit menular seksual akan berkurang jika produk tersebut robek, kedaluwarsa atau digunakan secara tidak benar.
Studi menunjukkan bahwa bahkan dengan penggunaan kondom yang umum, tingkat kegagalan kondom mencapai 14%. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), tingkat kegagalan kondom mencapai 13% dengan penggunaan yang umum. Ini berarti bahwa untuk setiap 100 pasangan yang menggunakan kondom saja untuk kontrasepsi, 13 pasangan akan hamil setelah satu tahun.
Namun, jika kondom digunakan dengan benar setiap kali berhubungan seks, kondom memiliki efektivitas hingga 98% dalam mencegah kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS), termasuk virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan memiliki tingkat kegagalan di bawah 2%.
Menggunakan kondom dengan benar tidak hanya saat berhubungan seksual, tetapi juga sejak Anda membeli kondom hingga membuangnya. Oleh karena itu, pria perlu memperhatikan 10 hal berikut agar kondom tidak rusak, robek, dan tidak efektif saat digunakan.
Pilih ukuran yang tepat
Untuk membeli kondom dengan ukuran yang tepat, ukurlah panjang penis Anda yang sedang ereksi. Ini akan membantu pria memastikan mereka membeli ukuran panjang, lebar, dan ketebalan yang tepat. Anda dapat membandingkan ukuran ini dengan tabel ukuran yang tertera pada kotak kondom.
Pilih merek-merek besar yang menawarkan berbagai macam gaya dan ukuran, sehingga memudahkan Anda menemukan yang paling cocok untuk Anda.
Gunakan pelumas yang tepat
Selalu gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon dengan kondom. Jangan gunakan pelumas berbahan dasar minyak, termasuk minyak bayi atau minyak kelapa, karena dapat merusak kondom dan meningkatkan risiko robek.
Jangan gunakan kondom kulit domba jika Anda ingin mencegah penyakit menular seksual karena kondom tersebut tidak efektif.
Penggunaan kondom yang tidak tepat mengurangi efektivitas kontrasepsi dan meningkatkan risiko penyakit menular seksual. Foto: Verywell Health
Simpan pada suhu yang tepat
Kondom tidak boleh disimpan pada suhu di atas 37,7 derajat Celcius atau di bawah 0 derajat Celcius. Hindari sinar matahari langsung dan jangan simpan di dalam laci mobil.
Periksa tanggal kedaluwarsa
Produk tidak akan efektif jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Jadi, jika kondom sudah kedaluwarsa, segera buang.
Keluarkan dari tas dengan hati-hati.
Menarik atau merobek kemasan terlalu keras dapat menyebabkan kondom robek. Untuk menghindarinya, gunakan gunting kuku. Anda bahkan dapat melepas kondom sebelum berhubungan seksual dan meletakkannya di samping tempat tidur atau tempat aman lainnya di dekatnya.
Kenakan dengan benar
Ketahui sisi kondom mana yang menghadap ke atas dan cara menggulungnya dengan benar. Jangan menunggu hingga menit terakhir untuk mempelajari cara menggunakan kondom. Anda dapat berlatih sendiri atau bersama pasangan tepat sebelum berhubungan seks.
Gunakan pelumas pribadi
Kondom dapat robek jika terjadi gesekan yang kuat saat berhubungan seksual. Pria dapat menghindari hal ini dengan menggunakan banyak pelumas. Jika perlu, tarik kondom untuk mengoleskan kembali pelumas. Hal ini terutama penting jika Anda atau pasangan memiliki tindik vagina atau penis.
Lepaskan segera setelah ejakulasi
Jika kondom tidak segera dilepas, penis dapat menyusut dan kondom dapat terlepas, sehingga air mani tumpah ke dalam vagina. Setelah ejakulasi, tarik keluar kondom dengan hati-hati dan lepaskan kondom. Ikat kondom agar air mani tidak tumpah, lalu buang.
Jangan digunakan kembali
Kondom tidak boleh digunakan kembali karena kondom bekas lebih mudah robek.
Gunakan secara teratur
Kita tidak bisa tahu apakah seseorang menderita IMS. Tanpa kondom, pria bisa menunda atau melakukan hubungan seks yang lebih aman.
Tuan Ngoc (Menurut Verywell Health )
[iklan_2]
Tautan sumber
Komentar (0)