GĐXH - Beberapa kebiasaan anak mungkin tampak menjengkelkan dan nakal bagi orang tua, tetapi sebenarnya kebiasaan tersebut memperlihatkan bakat anak yang cerdas.
Jika Anda melihat anak Anda mempunyai kebiasaan-kebiasaan berikut, jangan terburu-buru untuk memperbaikinya, tetapi amati anak Anda lebih saksama, dan dari situ carilah dukungan yang tepat.
1. Lebih suka berkomunikasi dengan orang yang lebih tua
Anak-anak dengan EQ tinggi dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang dewasa. Ilustrasi foto
Ada beberapa anak yang bila bermain dengan orang lain, selalu lebih suka bermain dengan orang yang lebih tua darinya.
Beberapa orang tua mungkin menganggap perilaku anak mereka aneh dan berpikir mereka harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebayanya.
Namun pada kenyataannya, fenomena ini justru membuktikan bahwa anak-anak memiliki EQ yang tinggi, karena tidak semua anak dapat berkomunikasi dengan baik dengan orang dewasa yang usianya lebih tua.
Jadi, jika anak Anda seperti itu, Anda tidak perlu terlalu khawatir, karena ini bisa jadi bukti bahwa anak Anda sangat cerdas.
2. Tidak suka tidur siang
Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda. Jika anak Anda tidur nyenyak di malam hari dan memiliki rutinitas yang teratur, tidak masalah untuk melewatkan tidur siang.
Sebaliknya, hal ini merupakan tanda kesehatan yang baik pada anak. Tidak perlu memaksa anak untuk tidur siang. Bagi anak yang tidak terbiasa tidur siang, memaksa mereka tidak akan efektif.
Sebaliknya, orang tua dapat menyesuaikan rutinitas anak mereka berdasarkan kebutuhan dan kebiasaan anak mereka.
Misalnya, tidurlah lebih awal dan bangun lebih pagi, perbanyaklah aktivitas di luar ruangan untuk membakar energi berlebih, ketika lelah, anak secara alami tidak akan lagi menolak untuk tidur siang.
3. Selalu pertanyakan apa yang dikatakan orang tuamu
Ketika anak-anak merasa perkataan orang tua mereka tidak sesuai dengan persepsi mereka sendiri, mereka selalu ingin mengungkapkan dan mempertahankan pandangan mereka sendiri. Foto ilustrasi
Ada pula anak yang membuat orangtua pusing, yakni anak yang sering kali suka "berdebat" dengan orangtuanya dan sama sekali tidak mempercayai perkataan orangtuanya.
Ketika anak-anak merasa perkataan orang tuanya tidak sesuai dengan persepsi mereka sendiri, mereka selalu ingin mengungkapkan dan berpegang pada pandangannya sendiri.
Orang-orang zaman dulu menyebut anak-anak ini keras kepala, tetapi sebenarnya itu hanya tanda bahwa anak tersebut suka berpikir dan memiliki pendapat sendiri.
Hanya ketika anak sudah siap untuk berpikir, barulah mereka akan menemukan masalah dalam perkataan orang tuanya, meskipun mungkin kadang-kadang mereka memiliki pandangan yang salah dan bersikeras berpegang teguh pada pandangan tersebut, karena keterbatasan persepsi, tetapi ini tetap merupakan tanda bahwa anak tersebut memiliki IQ yang tinggi.
Selama orang tua dapat memberikan alasan yang akurat untuk menjelaskan pendapatnya, anak-anak akan dapat memperbaiki kesalahannya.
4. Hiperaktif
Banyak anak yang sepertinya tidak pernah bisa diam, mereka berlarian di sekitar ruangan, melompat-lompat di tempat tidur, atau di sofa. Hal ini membuat banyak orang tua merasa khawatir.
Namun, jika dilihat dari sudut pandang lain, orang tua mungkin merasa lebih lega. Hiperaktivitas ini sebenarnya merupakan kebutuhan bagi sistem saraf anak untuk berkembang.
Anak-anak belajar tentang tubuh mereka dan ruang di sekitar mereka melalui kegiatan-kegiatan ini.
Oleh karena itu, orang tua tidak perlu terlalu khawatir, sebaliknya ciptakan lingkungan yang aman bagi anak untuk bebas bereksplorasi dan bergerak.
Pada saat yang sama, orang tua juga dapat membimbing anak-anaknya untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga , yang tidak hanya membantu mereka membakar energi berlebih, meningkatkan kesehatan mereka, tetapi juga membantu mereka melatih semangat tim dan disiplin.
5. Mengobrak-abrik dan membongkar semuanya
Anak-anak membongkar beberapa benda di rumah menjadi beberapa bagian karena mereka suka menjelajah dan menemukan hal-hal yang belum diketahui. Foto ilustrasi
Beberapa orangtua merasa sangat jengkel ketika anak-anak mereka selalu mengacak-acak barang-barang, atau memecahkan beberapa benda di rumah menjadi berkeping-keping, yang membuat kita sangat khawatir.
Padahal, perilaku seperti ini sebenarnya merupakan manifestasi kecintaan anak terhadap penemuan dan eksplorasi hal-hal yang belum diketahui. Hal ini juga merupakan ciri khas anak-anak dengan IQ tinggi.
6. Banyak menangis
Baik perempuan maupun laki-laki, saat mereka menghadapi kesedihan, ketakutan, atau kebencian, menangis merupakan cara bagi anak untuk mengekspresikan emosi mereka.
Anak yang banyak menangis bukan berarti ia tidak berani, tetapi ia mampu merasakan emosi yang lebih kuat dan lebih peka dibandingkan anak lainnya.
Orang tua harus belajar menerima emosi anak, menghibur, dan mendukung mereka. Di saat yang sama, orang tua juga dapat mengajari anak cara mengekspresikan emosi secara verbal, sehingga mereka dapat mengelola emosi mereka sendiri dengan lebih baik.
[iklan_2]
Source: https://giadinh.suckhoedoisong.vn/6-thoi-quen-xau-o-tre-cha-me-dung-voi-sua-boi-do-la-dau-hieu-con-ban-co-iq-eq-cao-172241130185852163.htm
Komentar (0)