SGGP
Kementerian Luar Negeri Mesir mengkritik tindakan Ethiopia dalam mengisi Bendungan Renaissance Besar Ethiopia (GERD) di Sungai Nil, dan menyebutnya sebagai tindakan ilegal.
Bendungan Grand Renaissance di Guba, Ethiopia. Sumber: VNA |
Menurut kementerian, langkah "sepihak" Ethiopia ini akan "memberikan tekanan" pada negosiasi dengan negara-negara hilir, Mesir dan Sudan. Negosiasi ini sempat ditangguhkan pada tahun 2021, tetapi dilanjutkan kembali pada 27 Agustus.
Pada bulan Juni, Ethiopia mengumumkan pengisian keempat waduk GERD, meskipun ada keberatan dari dua negara hilir, Mesir dan Sudan. Kairo telah lama memandang GERD sebagai ancaman eksistensial, karena Mesir bergantung pada Sungai Nil untuk memenuhi 97% kebutuhan airnya.
Namun, bendungan tersebut diidentifikasi sebagai pusat rencana pembangunan Ethiopia, dengan Addis Ababa mengumumkan dimulainya pembangkit listrik pertama dari GERD pada Februari 2022.
[iklan_2]
Sumber
Komentar (0)