Seorang ilmuwan memeriksa sampel tumor.
TANGKAPAN LAYAR DARI THE GUARDIAN
Pada tanggal 4 Februari, The Guardian melaporkan bahwa pengobatan kanker baru yang revolusioner, yang disebut terapi mRNA, telah diterapkan pada pasien di Rumah Sakit Hammersmith di London barat, Inggris.
Uji klinis ini bertujuan untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas terapi ini dalam mengobati melanoma, kanker paru-paru, dan tumor padat lainnya.
Pengobatan baru ini menggunakan materi genetik yang disebut messenger RNA (mRNA) dan bekerja dengan mengirimkan penanda umum dari tumor ke sistem kekebalan tubuh pasien. Tujuannya adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan melawan sel kanker yang memiliki penanda tersebut.
"Imunoterapi kanker berbasis mRNA baru menawarkan jalan untuk memobilisasi sistem kekebalan tubuh pasien sendiri untuk melawan kanker mereka," menurut Dr. David Pinato dari Imperial College London.
Pinato mengatakan penelitian ini masih dalam tahap awal dan mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum dapat diterapkan pada pasien. Namun, uji coba baru ini meletakkan dasar penting yang dapat membantu mengembangkan terapi kanker baru yang kurang beracun dan lebih tepat.
Beberapa jenis vaksin kanker baru-baru ini memasuki uji klinis secara global. Vaksin-vaksin ini terbagi menjadi dua kelompok: imunoterapi kanker personalisasi, yang bergantung pada pengambilan materi genetik pasien sendiri dari tumor mereka; dan pengobatan imunoterapi kanker, seperti terapi mRNA baru yang diluncurkan di London, yang "sudah jadi" dan disesuaikan dengan jenis kanker tertentu.
Tujuan utama uji klinis baru yang disebut Mobilize ini adalah untuk meneliti apakah terapi mRNA khusus ini aman dan dapat ditoleransi dengan baik pada pasien kanker paru-paru atau kulit, serta dapat mengecilkan tumor. Terapi ini akan digunakan sendiri dalam beberapa kasus dan dikombinasikan dengan obat kanker yang sudah ada, pembrolizumab, dalam kasus lainnya.
Bisakah kanker payudara dideteksi hanya melalui pemindaian sidik jari?
Para peneliti mengatakan bahwa meskipun terapi ini masih dalam tahap pengujian awal, mereka berharap terapi ini pada akhirnya dapat menawarkan pilihan pengobatan baru untuk kanker yang sulit diobati, jika terbukti aman dan efektif.
Tautan sumber






Komentar (0)